PALEMBANG, PALPRES.COM - Profil risiko investasi adalah sebuah indikator untuk mengukur tingkat toleransi seorang investor terhadap risiko.
Dengan mengetahui profil risiko, Anda dapat menentukan instrumen investasi yang tepat agar portofolio investasi Anda semakin baik. Seperti potensi mengalami kerugian.
Dalam dunia investasi, sering terdengar istilah High Risk High Retum. Penting untuk di ingat semakin besar potensi imbal hasil maka risiko pun akan mengikuti.
Melansir dari instagramnya @idxislamic dalam berinvestasi selain modal, tentunya profil risiko juga harus diperhatikan untuk mengetahui instrumen investasi. Berikut tiga tipe risiko dalam berinvestasi :
BACA JUGA:Persiapkan Tiga Hal ini, Sebelum Memulai Investasi Syariah
1. Konservatif
Investor tipe ini memiliki profil risiko paling rendah. Dengan ciri-cirinya : menghindari risiko, menginginkan investasi yang stabil, memilih imbal hasil yang stabil dan takut kehilangan modal / dana pokok.
Instrumen investasi yang cocok yakni reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap dan sukuk Negara
2. Moderat
BACA JUGA:Tips Startup Pemula, Kominfo: Maindsetnya Jangan Hanya Investasi
Investor tipe ini memiliki tingkat toleransi risiko sedang. Dengan ciri-drinya, dapat menerima risiko dengan batasan, tujuan finandal jangka menengah, memilih investasi yang cenderung stabil, serta menghindari risiko tinggi / signifikan.
Adapun instrumen investasi yang cocok adalah semua jenis instrumen risiko konservatif ditambah dengan reksadana campuran dan sukuk.
3. Agresif
Tipe terakhir adalah agresif, investor pada tipe ini memiliki tingkat toleransi risiko paling tinggi, dengan ciri-ciri dapat menerima risiko yang signifikan, memahami fluktuasi harga dan menginginkan keuntungan maksimal. Adapun instrumen yang cocok adalah reksadana saham.
BACA JUGA:Nilai Investasi Capai 2,1 Triliun, Geliat Ekonomi Meningkat