Oleh Dudy Oskandar
(Jurnalis dan Peminat Sejarah Sumatera Selatan)
[13] SURAT Van der Tuuk kepada Lembaga Alkitab, Muara Dua 24 Mei 1869
Muara Dua (Residensi Palembang), 24 Mei 1869
Tuan yang terhormat,
Anda lihat bahwa saya belum berangkat ke Bali, di mana wabah pada Desember yang lalu menghalangi saya untuk datang.
BACA JUGA:Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kesebelas)
Saya berasumsi bahwa Anda pasti membaca surat kabar Hindia Belanda dan tahu betapa menyedihkannya keadaan Bali pada bulan terakhir tahun lalu.
Itu juga merupakan alasan mengapa saya belum bekerja kembali pada Lembaga Alkitab.
Sementara itu pemerintah telah memperpanjang masa penugasan saya selama enam bulan, sehingga pada Juli mendatang saya mungkin akan berangkat menuju Surabaya, di mana barang-barang saya dari luar negeri sudah tiba.
Jadi ada baiknya saya meminta kepada Anda untuk mengalamatkan surat-surat Anda ke Teluk Betung terlebih dahulu, di mana alamat saya lebih dikenal.
BACA JUGA: Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kesepuluh)
Saya berada di luar Residensi Lampung dan besok berangkat dengan perahu menyusuri Sungai Komering ke Kebang (di peta Gebang) desa utama di Bumi Agung, kemudian melanjutkan perjalanan ke Manggala dan kembali lagi ke Teluk Betung.
Saya harus menyampaikan kepada Anda bahwa saya tidak akan menerima tugas ini, apabila saya tahu studi bahasa Lampung serta beragam dialeknya itu seluas lautan.
Saya bosan dengan kehidupan yang berpindah-pindah ini dan membutuhkan ketenangan terlebih dahulu sebelum saya sanggup untuk memulai dengan sesuatu yang baru.
Lambat laun Anda pasti akan tahu banyak tentang perjalanan saya di Lampung.
BACA JUGA: Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kesembilan)