Kalimat itu meluncur begitu saja dari mulut Rosti.
Adik Brigadir Yosua berusaha menenangkan sang ibunda.
Namun, kesedihan yang begitu dalam membuat Rosti terus menjerit.
Berbagai kalimat permohonan keluar dari mulut guru SD di Muaro Jambi tersebut.
BACA JUGA:Dokter F dari RSPAD Ikut Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Ini Pesan Panglima TNI
”Tolong kami, tunjukkan kebenaran untuk anakku ini. Pak Presiden Jokowi, dengar ratapan anakku yang terakhir,” pintanya.
Rosti tidak terima mendengar anaknya ditembak karena melakukan pelecehan kepada istri Irjen Ferdy Sambo.
”Anakku menderita difitnah, disiksa, dianiaya, ohhh, tolong panglima TNI, bantu kami,” pintanya.
Serupa dengan seluruh keluarga lainnya, Rosti ingin kasus yang menyeret nama Irjen Ferdy Sambo itu diselesaikan.
BACA JUGA:Dokter F dari RSPAD Ikut Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Ini Pesan Panglima TNI
Lemas tubuhnya, kalut pikirannya tidak lantas membuat Rosti lupa bahwa Yosua adalah anak yang begitu dia kasihi, dia didik, dia besarkan dengan penuh kasih sayang.
”Aku mengandung, mengasuh anakku, tulus, tulus anakku lakukan tugas, tolong bantu, tolong anakku,” imbuhnya. Jeritan
Rosti saat proses ekshumasi menunjukkan betapa dirinya masih sangat terluka.
Hanya suami, anak, dan keluarga dekat yang bisa menjadi penguat.
BACA JUGA:Polisi Periksa Kekasih Brigadir Joshua, Tiga Hari Berturut-turut
Menjadi pelipur lara bagi Rosti. Roslin Simanjuntak, adik Rosti, mengaku bahwa ibunda Yosua yang paling terakhir mengetahui temuan sejumlah luka di tubuh Yosua.