PALEMBANG, PALPRES.COM - Dalam menyikapi omongan orang lain, kita bisa belajar dari Luqman Al Hakim. Luqman Al Hakim adalah seseorang yang disebut namanya di Al Quran di surah Luqman.
Luqman terkenal karena nasihat-nasihatnya kepada anak-anaknya. Melansir dari instagramnya @dr.vivisyarif, ada 1 kisah yang akan dipelajari bersama.
Suatu hari, Luqman pergi ke pasar menaiki seekor keledai, sedangkan anaknya mengikuti dari belakang.
Orang-orang pun berkata: "Lihat tuh, orangtuanya tak punya perasaan, anaknya dibiarkan berjalan kaki”.
Setelah mendengar desas-desus itu, luqman turun dari keledai dan menaikkan anaknya ke atas keledai. Ketika melihat si anak menaiki keledai, sementara Luqman berjalan mengiringinya, orang-orang pun berkata: "Kurang ajar sekali anak itu, orangtuanya berjalan kaki sedangkan ia menaiki keledai." Mendengar perkataan itu, Luqman kemudian ikut naik ke atas keledai.
BACA JUGA:Wajib Tahu, 6 Cara Mengendalikan Amarah Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Ketika orang-orang melihat Luqman dan anaknya menaiki keledai, mereka berkata: "Lihat kedua orang itu, sungguh tega menyiksa keledainya." Karena tak suka mendengar perkataan tersebut, Luqman dan anaknya pun turun dari keledai.
Ketika orang-orang melihat Luqman dan anaknya berjalan tanpa menaiki keledai, mereka berkata dengan mencemooh: "Dua orang berjalan Kaki, sedangkan keledainya tidak dinaiki”.
Dalam perjalanan pulang, kemudian Luqman menasehati anaknya: “Sesungguhnya tidak ada seseorang pun yang lepas dari ucapannya. Maka orang yang berakal tidak akan mengambil pertimbangan kecuali kepada Allah saja. Siapa pun yang mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya”.
Pembaca palpres.com mungkin sudah pernah mendengar kisah ini di ceramah ustadz, atau mungkin baru pertama kali mendengarnya. Bukankah sangat sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari kita?
BACA JUGA:6 Cara Mengendalikan Emosi Saat Marah, Nomor 2 Bisa Diterapkan
Banyak hal yang kita lakukan dan menurut kita itu sudah menjadi yang benar dan baik, tapi tetap saja selalu dikomentarin oleh orang lain. Ada saja yang berkomentar negatif. Apalagi di era media sosial sekarang ini, untuk itulah kita harus pandai dalam menyikapi perkataan orang lain. Seperti nasehat Luqman kepada anaknya.