LAHAT, PALPRES.COM- Jembatan penghubung di Dusun lV Transmigrasi l dan ll Trembeling Jaya, Desa Lubuk Atung, Kecamatan Pseksu, Kabupaten Lahat hingga saat ini masih dalam kondisi ambruk.
Akibatnya, mayoritas mata pencaharian penduduk yang berkebun kelapa sawit, durian bahkan kopi terpaksa harus membawa hasil bumi dengan menggunakan kendaraan khusus saat menyeberangi aliran Sungai Pangi, itu juga apabila air surut maka bisa dibawa.
"Kalau lagi pasang, maka buah sawit banyak yang busuk sehingga menyulitkan petani menjual hasil kebun ke pasar," ungkap Kepala Desa (Kades) Neni Hariati, Ahad (7/8/2022).
Neni menuturkan, sebenarnya pemerintah desa (Pemdes) telah berupaya mengusulkan agar segera diperbaiki, sehingga transportasi umum berjalan lancar dan roda perekonomian penduduk berjalan sesuai harapan.
BACA JUGA:Sinergitas Antara TNI/Polri, Jelajahi Alam Hingga Curup Sambung Nyawa
BACA JUGA:Pakesi Himpun Administrator Kesehatan, Diminta Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi
"Sudah diusulkan, tapi jembatan dengan panjang lebih kurang 100 meter tersebut belum diperbaiki," paparnya.
Dirinya berharap agar instansi terkait maupun Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk segera memperbaiki, agar kelapa sawit tidak banyak yang membusuk dan akhirnya tidak terjual.
"Oleh karena itulah, kami meminta kepada pemerintah untuk segera dianggarkan dan diperbaiki, supaya aktifitas masyarakat yang berkebun tidak lagi menyeberangi sungai yang membahayakan pengendara," pungkas Neni Hariati.
Sementara itu, Camat Pseksu, Ega Warti membenarkan jika pihaknya sudah mengajukan proposal baik kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) maupun pemerintah, agar jembatan penghubung segera diperbaiki.
"Sudah kita ajukan bersama-sama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Lubuk Atung, mudah-mudahan dalam waktu dekat jembatan yang ambruk bisa dibenahi dan aktifitas berjalan baik lagi," tegasnya.