Penguasa Palembang Sebelum Sriwijaya (Bagian Ketiga)

Rabu 10-08-2022,11:07 WIB
Reporter : Dudy Oskandar
Editor : Tom

Apalagi sejak penemuan batu-batu bertulis di Kota Kapur, pantai Barat Pulau Bangka dalam tahun 1892, yang memuat prasasti tentang Kerajaan Sriwijaya, disusul dengan penemuan batu-batu bertulis lainnya di berbagai tempat, baik di Indonesia (Palembang, Jambi, Lampung dan Jawa) maupun di luar negeri (India, Muangthai), memberikan bahan-bahan berharga bagi penelitian dan penulisan sejarah Kerajaan Sriwijaya.

Sejak sejarah Kerajaan Sriwjaya diperkenalkan secara luas oleh seorang sarjana Perancis, George Coedes pada tahun 1918 melalui karangannya yang termashur “Le Royaume de Criwijaya”, penelitian tentang sejarah Kerajaan Sriwijaya berkembang sangat pesat.

Juga ahli arkeologi dan ahli sejarah orang Indonesia banyak aktif mengadakan penelitian dan penulisan sejarah kerajaan tersebut.

Dalam merekonstruksikan sejarah Kerajaan Sriwijaya ini cukup banyak masalah yang belum jelas dan mengundang banyak pertukar-pikiran dan selisih pendapat.

BACA JUGA:Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Ketigabelas)

Di antara masalah-masalah yang diperdebatkan antara lain bilakah kerajaan itu berdiri dan yang sangat menonjol adalah masalah lokasi ibukota atau pusat Kerajaan Sriwijaya.

Yang pasti diketahui, bahwa orang Cina I-tsing dalam pelayarannya berkunjung ke Sriwijaya adalah dalam tahun 671.

Mengenai lokasi ibukota Kerajaan Sriwijaya, memang banyak muncul klaim baik dari daerah-daerah dalam negeri antara lain Jambi maupun dari luar negeri antara lain Muangthai, Malaysia, yang berpendapat, bahwa lokasi dimaksud berada di tempat mereka. ***

Sumber :
1. Eddy, Siswanto, dkk  Sumatera Selatan , Memasuki Era Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua, Departemen Penerangan Republik Indonesia, 1993
2. Wikipedia
3. Historia .id Pendahulu Sriwijaya

Kategori :