Sebagai contoh, perusahaan asuransi melakukan pendataan jumlah pemilik asuransi yang meninggal serta usia saat dinyatakan meninggal dunia pada suatu wilayah. Dengan membandingkan data tersebut dengan data populasi wilayah, maka akan didapatkan tingkat mortalitas yang bisa dimanfaatkan untuk menghitung tingkat premi asuransi.
4. Kerugian yang signifikan
Kerugian signifikan artinya adalah kerugian yang menimbulkan beban berat, sehingga apabila suatu risiko terjadi maka bisa mengganggu kondisi finansial atau keuangan. Kerugian semacam inilah yang kemudian bisa diasuransikan.
Sebagai contoh, seorang atlet bulu tangkis profesional mengalami kecelakaan sehingga mengakibatkan bagian tangannya cacat dan tak bisa lagi bermain bulu tangkis. Dalam kasus ini tentu atlet akan kehilangan penghasilan dan pekerjaan, karenanya atlet tersebut bisa mengasuransikan tangannya agar terhindar dari risiko kerugian signifikan di masa yang akan datang.
“Asuransi jiwa merupakan salah satu produk yang memberikan manfaat terhadap ahli waris atau keluarga apabila pemilik asuransi mengalami risiko hingga menyebabkan kerugian besar atau kehilangan penghasilan, misalnya kematian, cacat tetap dan sebagainya. Dengan adanya asuransi jiwa ini maka kamu tak perlu khawatir mengenai nasib keluarga apabila suatu saat kamu meninggalkan mereka terlebih dahulu terlebih jika kamu adalah kepala keluarga yang menjadi sumber penghasilan utama. Asuransi jiwa ini membantu agar kehidupan keluarga atau ahli waris tetap dapat berjalan dengan adanya manfaat uang pertanggungan. Dengan begitu anak-anak tetap bisa sekolah, keluarga pun tetap bisa melanjutkan hidup dengan uang pertanggungan tersebut,” tutup Benny. (*)