PALEMBANG, PALPRES.COM – Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo) bermain Reog Ponorogo di Museum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) Balaputra Dewa, Selasa (16/08/2022).
Kehadiran kesenian asal Jawa Timur ini untuk menarik minat masyarakat agar mau berkunjung ke museum.
Alhasil, ratusan warga terlihat begitu antusias menyaksikan penampilan Pawargo dalam Ragam Palembang yang diselenggarakan di halaman Museum milik Pemprov Sumsel.
Bahkan, beberapa warga terlihat sudah mulai mendatangi museum sejak pukul 12.00 WIB atau tiga jam sebelum pertunjukan dimulai.
BACA JUGA:Taman Budaya Sumsel Bakal Gelar Reog Ponorogo dan Kuda Lumping
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Selatan, Dr H Aufa Syahrizal menyambut baik kegiatan ini.
Dia menilai strategi yang dilakukan pengelola Museum Negeri Sumatera Selatan cukup ampuh dalam menarik minat masyarakat agar mau berkunjung ke museum.
“Kita berharap bisa memberikan motivasi dan dorongan kepada masyarakat untuk lebih mengenal museum, meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap warisan sejarah dan budaya bangsa,” kata Dr Aufa kepada palpres.com.
Dia menjelaskan, Reog Ponorogo merupakan salah satu produk budaya Indonesia yang telah diajukan sebagai warisan budaya dunia (UNESCO).
BACA JUGA:Masakan Pindang Warisan Nenek Moyang Melayu Pesisir
Untuk itulah, dia menilai jika kegiatan ini sangat tepat dilaksanakan di Museum Negeri Sumatera Selatan sebagai salah satu lembaga pelestarian budaya bangsa.
“Tahun 2023 akan dibuat festival reog ponorogo yang lebih besar. Apalagi Indonesia dianggap sebagai miniaturnya Indonesia, dengan adanya 59 paguyuban yang ada dan ini akan diangkat dengan begitu Sumsel akan semakin dikenal,” katanya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pawargo Reog Ponorogo Sumatera Selatan, Mujianto, menjelaskan, kesenian asal Kota Ponorogo Jawa Timur ini sudah ada di Palembang sejak tahun 1980 atau saat Pangdam Tri Sutrisno.
“Kalau Pawargo Reog Ponorogo di Sumsel sudah ada sejak tiga tahun lalu,” katanya.
BACA JUGA:Benda Pusaka, Warisan Budaya Leluhur yang Patut Dilestarikan