Dalam setiap pertunjukan, sambung Mujianto, pihaknya selalu melibatkan anak-anak yang masih duduk di bangku SMP dan SMP. Tujuannya agar melestarikan budaya kesenian yang kini diusulkan ke UNESCO.
“Setiap main melibatkan 30 orang, baik dari pemusiknya, penarinya hingga pemain intinya,” terangnya.