LAHAT, PALPRES.COM - Tiga warga kurang mampu asal Desa Pagar Jati, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat tidak mendapatkan bantuan sosial (Bansos) apapun dari pemerintah pusat.
Ini lantaran mereka tidak masuk database Kementerian Sosial (Kemensos) atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.
“Ketiga warga saya tidak mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) maupun lainnya. Mereka adalah Alias (39), buruh harian lepas. Lalu Indra (45) yang berkebun di bukit. Rumahnya menumpang di tanah kuburan warga desa. Dan Ferdian Santoso, pekerja buruh pikul pasir di sungai," kata Kepala Desa (Kades) Pagar Jati, Juan Asdi, Ahad (21/8/2022).
BACA JUGA:Kendalikan Pencemaran Udara, 2 Dinas di Muba Melakukan Hal Ini?
Padahal ketiga warga ini, ia melanjutkan, tergolong masyarakat yang kurang mampu. Saat musim tanam atau panen, mereka menjadi buruh tani. Karena tidak setiap hari bekerja, penghasilan mereka tidak menentu.
"Tempat tinggalnya tak seperti kebanyakan rumah yang sudah bertembok atau minimal dinding kayu. Ini malah berdinding anyaman bambu, beralaskan papan, bahkan tidak mempunyai bilik untuk menutupi kamarnya. Ya, kamarnya menyatu dengan ruang tamu," jelasnya.
Dirinya menuturkan, sebagai pemimpin di desa, ia membantu warganya dengan mencantumkan ke dalam daftar warga yang memperoleh bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa (DD).
"Sampai saat ini tidak ada pendataan ulang untuk penerima bantuan PKH. Padahal penerima bantuan banyak yang tidak sesuai. Kemungkinan sebelumnya pendamping desa hanya mendata di atas meja saja," tukasnya.
Sementara itu, Indra, salah satu warga mengatakan, dirinya tidak pernah menikmati bantuan apapun dari pemerintah kabupaten maupun pusat, apa lagi bantuan progam PKH atau BPNT.
"Bantuan yang kami terima hanya BLT. Itu pun baru tahun ini kami menikmati. Tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup," ucapnya. (*)