Minim Anggaran, Disperindag OKU Timur Tak Bisa Gelar Operasi Pasar

Selasa 30-08-2022,07:05 WIB
Reporter : Arman
Editor : Botax

OKU TIMUR,PALPRES.COM –Sejumlah harga kebutuhan pokok terus saja mengalami kenaikan. Sebelumnya daging ayam potong naik harga, akhir-akhir ini harga telur ayam juga mengalami kenaikan yang cukup tajam. Di Martapura Kabupaten OKU Timur, terpantau harga telur mencapai Rp 60.000 per karpet.

“Kalau harga semula itu Rp 45.000 per karpet sekarang Rp 57.000 sampai Rp 60.000 per karpet, naiknya kira-kira 20 persen. Kemungkinan harga itu naik gara-gara harga pakan ayam ikut naik dan bisa jadi karena kelangkaan BBM,” jelas Ucok salah satu penyuplai telur di Martapura.

Ia juga mengatakan, sejauh ini suplai telur ayam dari daerah tetap lancar, hanya saja harganya melonjak selama dua pekan terakhir. Meski demikian, pembeli tetap ada, hanya saja berkurang dari hari biasanya.

“Penjualan tetap jalan, tapi pembeli tidak banyak, hanya pelanggan tetap saja yang datang. Kita berharap harga telur ayam ini segera distabilkan,” kata dia.

Sementara itu, H. Amin zen Kepala Disperindag OKU Timur mengatakan, kenaikan telor bukan saja di OKU Timur yang naik, seluruh Indonesia, mengingat dalam berita kemaren terjadinya naik karena Mentri sosial membagikan sembako diantaranya membeli telor untuk dibagikan, sehingga kebutuhan meningkat dan terjadi kenaikan harga.

Saat ditanya, terkait kenaikan harga telur yang melonjak naik dan tanggapan pemerintahan OKU Timur untuk upaya penekanan harga telur ini, beliau mengatakan belum ada rencana langkah yang diambil.

“Kalau upaya kita Pemerintah Kabupaten OKU Timur tidak ada subsidi untuk kebutuhan yang dimaksud, hanya harapan kami agar para agen telur bisa lebih meningkatkan stoknya,” bebernya, Senin (29/08/2022).

Amin juga menambahkan, Disperindag OKU Timur tidak dapat melakukan Operasi Pasar (OP) dikarenakan minimnya anggaran dari Pemkab OKU Timur. “kita tidak ada dana untuk operasi pasar,” tutupnya.MAN

Kategori :