“Saat ini kondisi danau di Indonesia banyak yang kelestariannya terganggu, umumnya pendangkalan, pencemaran dan gulma serta penyerobotan lahan.
Untuk mengelola secara benar dibutuhkan kajian teknis, dan ini juga sangat ditentukan oleh keikutsertaan masyarakat di sekitar sebagai upaya konservasi,” katanya.
Ditambahkannya, untuk pengkajian sempadan Danau Ranau ini telah dibentuk tim pengkaji untuk membantu sosialisasi dan eksekusi di lapangan.
Dalam hal penetapan sempadan ini, lanjutnya, tentu menimbulkan resistensi di tengah masyarakat.
BACA JUGA:Danau Ulak Lia Tempat Rekreasi Primadona Warga Sekayu
Namun, jika dibiarkan menimbulkan efek jangka panjang.
Sebelumnya, Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Popo Ali Martopo meninjau fasilitas di ikon wisata Danau Ranau di Kecamatan Banding Agung.
Bupati meninjau langsung area upacara di Icon Danau Ranau seperti tempat parkir, tempat perlombaan dan tempat-tempat lain.
Melihat hal ini, Popo Ali menyampaikan bahwa waktu pelaksanaan kegiatan di Danau Ranau semakin dekat.
BACA JUGA:Dekat dengan Ibu Kota, Danau Rayo Wisata Pilihan Utama
Untuk itu, dia menegaskan semua pihak dapat mempersiapkannya secara matang terkait berbagai hal yang dibutuhkan.
"Semoga acaranya dapat berjalan dengan lancar tidak ada kendala apapun, semua pihak harus tetap semangat", ujarnya.
Diketahui, pada puncak peringatan HUT Pramuka ke-61 tingkat Provinsi Sumsel ini, Kabupaten OKU Selatan didaulat untuk menjadi tuan rumah pada upacara digelar 4 September dengan peserta berjumlah 1.000.
Peserta terdiri pembina, penegak dan penggalang, akan dihadiri langsung Gubernur Sumatra Selatan.
BACA JUGA:Danau Ulak Lia Tempat Rekreasi Primadona Warga Sekayu
“Nanti panggung utama berada dekat dengan arena panjat tebing dan kedatangan Gubernur akan disambut oleh tari sambut.