PALEMBANG, PALPRES.COM – Zuriah Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) III Raden Haji Muhammad (RHM) Sjafei Diradja bin Raden Haji Abdul Hamid atau dikenal dengan Prabu Diradja mengenang haul ke-5.
Peringatan haul yang diselenggarakan di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam dihadiri langsung Sultan Palembang Darussalam, SMB IV Jayo Wikramo, RM Fauwaz Diradja SH Mkn, Sabtu, 10 September 2022.
Dalam haul ke-5 ini juga dihadiri sejumlah tokoh sejarah Palembang seperti Ustaz Ama, Noval, Nurdin Mansyur, Alwi Syahab Palembang serta beberapa dato dari Malaysia yang secara khusus pada peringatan haul ini.
Sultan Palembang Darussalam, SMB Jayo Wikramo RM Fauwaz Diradja menjelaskan, Sultan Prabu Diradja meninggal pada 7 September 2017.
BACA JUGA:Wajah SMB II Dilukis Seniman, Sultan Fauwaz: Itu Imajinasi Si Pelukis
Selanjutnya Sultan disalatkan di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo dan dimakamkan di kawasan Kawah Tengkurep yang merupakan makam raja di Palembang.
“Sultan Prabu Diradja sendiri diangkat menjadi Sultan Palembang Darussalam pada tanggal 3 Maret 2003,” kenang Sultan Fauwaz, sapaan akrab SMB IV.
Dijelaskan Sultan Fauwaz, perjuangan SMB III dalam mengangkat budaya dan sejarah Palembang cukup terasa.
Diantaranya, SMB III berhasil mengabadikan SMB II dalam mata uang pecahan Rp10.000 yang dikeluarkan Bank Indonesia pada 20 Oktober 2005.
BACA JUGA:Fakta-Fakta Gebyok yang Jadi Hadiah Buat Sultan Brunei Darussalam
Pada uang tersebut, gambar SMB II sebagai pahlawan nasional berada di bagian muka uang yang didominasi berwarna ungu muda.
Diketahui, gambar SMB II bukan foto melainkan lukisan dari seorang seniman yang bernama Deden Arifin.
“Gambar SMB II pada uang Rp10.000 hanya imajanisi pelukisnya. Hal ini sebagai bukti bahwa SMB II tidak suka difoto, sementara foto aslinya cukup keluarga saja yang tahu,” ucap SMB IV, Fauwaz Diradja.
Sepeninggalnya SMB III, SMB IV Fauwaz Diradja bertekad untuk meneruskan perjuangan dalam membangkitkan sejarah, adat dan budaya Palembang.
BACA JUGA: Kepala Adat Bontang Silaturahmi ke Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam