BACA JUGA: Babinsa Koramil 405-02/Merapi Pantau Kebakaran Hutan bersama Manggala Agni
Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir, Edi Rahmat.
Menururutnya, pihaknya mencatat kebakaran mulai melanda Ogan Ilir sejak 19 Mei lalu, ditandai dengan intensitas hujan yang semakin rendah.
"Dalam kurun waktu hampir tiga bulan, terjadi 11 kali kebakaran lahan yang ditangani BPBD Ogan Ilir," tuturnya, belum lama ini.
Yang pasti jelang pertengahan Agustus, menurut dia, tercatat lahan terbakar di Ogan Ilir seluas kisaran 40 an hektar.
BACA JUGA: BPBD Imbau Warga Melapor Jika Melihat Kebakaran Hutan
Sejauh ini, lanjutnya, kebakaran sering terjadi di empat wilayah Kecamatan, diantaranya Pemulutan, Pemulutan Barat, Indralaya Utara dan Rantau Alai.
“Beberapa hari terakhir juga telah terjadi laporan kebakaran lahan di berbagai lokasi, diantaranya seperti kebakaran 3 hektar lahan semi gambut pada 31 Juli lalu di jalan Lintas Palembang - Indralaya desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara,” ungkapnya.
Esoknya, 1 Agustus, kembali terjadi kebakaran lahan seluas 3 hektar di Desa Palemraya Kecamatan Indralaya Utara.
Kemudian, 8 Agustus terjadi lagi kebakaran lahan semak belukar seluas 7 hektar di desa Sukarami, Kecamatan Pemulutan.
BACA JUGA:Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumsel Meningkat pada 2022
Karena semua lokasi yang terisolir dan sulit dijangkau, pemadaman diperbantukan dengan helikopter water bombing.
"Sore kemarin Selasa (09/08/2022) ada kebakaran lagi di Desa Ulak Petangisan Kecamatan Pemulutan Barat, tepatnya pukul 15.30 WIB diketahui api sudah menyebar, luas yang terbakar sekitar 13 hektar,” paparnya.
Dari luasan 13 hektar tersebut, petugas berhasil memadamkan sekitar 2 hektar api yang sedang berkobar.
Personel pemadaman mengikutsertakan dari Manggala Agni Daops Sum-XIV/Banyuasin, BPBD OI dan Babinkamtipmas (Polsek Pemulutan), menggunakan peralatan pemadam unit mobil Slip On dan tiga mesin pompa air.
BACA JUGA:Olah 600 Ha Lahan Rawan Karhutlah Jadi Ladang Jagung