Menurut Heru, hal serupa pernah juga terjadi di Desa Lorok Kecamatan Indralaya Utara.
Namun semburan air lumpur dan gasnya relatif lebih kecil, dan semburannya hanya beberapa hari kemudian akhirnya hilang sendiri.
Sementara untuk kondisi lokasi di SIT Menara Fitrah, kata Heru, tekanan dan semburannya lebih tinggi.
"Selain air dan lumpur, juga ada kandungan LL atau gas yang 100 persen mudah terbakar.
BACA JUGA:Semburan Lumpur Setinggi 100 Meter Hebohkan Warga Indralaya
Alhamdulillah berdasarkan alat pengukuran gas tidak ditemukan CO atau H2S atau gas yang sifatnya beracun.
Saat awal semburannya sangat tinggi karena lubang keluar udaranya kecil, namun saat ini sudah banyak rongga sehingga semburannya tidak setinggi diawal.
Kita tidak bisa memprediksinya sampai kapan semburan ini akan berlangsung.
Kalau dilihat waktunya yang sampai saat ini masih berlangsung, artinya tekanannya cukup kuat," terangnya.
BACA JUGA:Warga Indralaya Geger, Ada Semburan Air Lumpur Dari Dalam Tanah Komplek Sekolah Menara Fitrah
Soal ukuran berbahaya kalau dinilai angka 1-10 ia menjelaskan tingkat berbahayanya diangka 4-5.
"Ya dilevel 4-5, namun kita berharap dan berdoa agar semburan air lumpur dan gas segera berhenti
Tapi ini tidak seperti lapindolah, jangan sampai begitu.
Insya Allah fenomena alam seperti ini segera berakhir.
BACA JUGA:Puluhan Tahun Jalan Trans Palembaja Digenangi Air Bercampur Lumpur
Tolong kepada warga agar tidak mendekat ke lokasi, karena berbahaya terutama jika ada percikan api," harapnya