LAHAT, PALPRES.COM - Banjir bandang yang melanda sebagian besar Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat pada 2020 silam, membuat sarana dan prasarana (Sapras) di desa menjadi hancur.
Salah satunya Irigasi Benawa sepanjang 7 kilometer (KM), yang terletak di Desa Mengkenang.
Sehingga 60 persen dari 350 hektar (Ha) areal persawahan milik warga, tak bisa teraliri air.
Kepala Desa (Kades) Mengkenang, Dalilul SIP menyebutkan, akibat banjir bandang tersebut, penduduk desa beramai-ramai memperbaikinya secara manual.
BACA JUGA:Pemdes Mengkenang Lahat Boleh Gunakan Dana Covid-19, Tapi Hanya Untuk Empat Hal Ini
"Palak Siring (pintu pengatur masuk air, red) yang membagikan ke sawah-sawah warga hanya bisa masuk sebagain kecil saja.
Biasanya setahun panen dua kali, kini hanya satu kali," jelasnya, Ahad 25 September 2022.
Bahkan, sambung dia, saluran yang rusak maupun yang bocor ditimbun menggunakan karung berisikan pasir, supaya air dari Sungai Mulak bisa masuk.
"Kenyataan, banyak persawahan hingga saat ini tidak bisa diolah, karena kecilnya air yang masukan dibiarkan terbengkalai," terang Dalilul.
BACA JUGA:8 RTLH Jadi RLH Bantuan dari Baznas Diresmikan Bupati Lahat
Dalilul meminta, mayoritas mata pencaharian penduduk disini paling banyak bertani sawah, sedangkan berkebun kopi, karet serta kelapa sawit tidak terlalu signifikan.
"Oleh karena itulah, momen Bupati Lahat berkunjung ke desa, saya mewakili masyarakat langsung menyampaikan hal tersebut," sebutnya.
Dirinya berharap, kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat untuk segera diperbaiki, karena hal ini menyangkut hajat hidup orang banyak.
Apalagi, kini petani tidak bisa menggarap sawahnya lagi.
BACA JUGA:HUT TNI ke 77, Kodim 0405/Lahat Gelar Turnamen Dandim Cup