Kami berharap operasi pasar itu terus berkesinambungan dan digelar rutin," tukasnya.
Diketahui, sejumlah harga kebutuhan pokok terus saja mengalami kenaikan.
Sebelumnya daging ayam potong naik harga, akhir-akhir ini harga telur ayam juga mengalami kenaikan yang cukup tajam.
Di Martapura Kabupaten OKU Timur, terpantau harga telur mencapai Rp 60.000 per karpet.
BACA JUGA:Hari Apriyansyah Bagikan Paket Sembako ke Warga 27 Ilir
“Kalau harga semula itu Rp 45.000 per karpet sekarang Rp 57.000 sampai Rp 60.000 per karpet, naiknya kira-kira 20 persen.
Kemungkinan harga itu naik gara-gara harga pakan ayam ikut naik dan bisa jadi karena kelangkaan BBM,” jelas Ucok salah satu penyuplai telur di Martapura.
Ia juga mengatakan, sejauh ini suplai telur ayam dari daerah tetap lancar, hanya saja harganya melonjak selama dua pekan terakhir.
Meski demikian, pembeli tetap ada, hanya saja berkurang dari hari biasanya.
BACA JUGA:Masyarakat Terdampak Kenaikan BBM Dapat Sembako Dari Polres OKU
“Penjualan tetap jalan, tapi pembeli tidak banyak, hanya pelanggan tetap saja yang datang.
Kita berharap harga telur ayam ini segera distabilkan,” kata dia.
Sementara itu, H. Amin zen Kepala Disperindag OKU Timur mengatakan, kenaikan telor bukan saja di OKU Timur yang naik, seluruh Indonesia, mengingat dalam berita kemaren terjadinya naik.
Karena Mentri Sosial membagikan sembako diantaranya membeli telor untuk dibagikan, sehingga kebutuhan meningkat dan terjadi kenaikan harga.
BACA JUGA:Disperindagkop dan UKM Pagaralam Rutin Monitoring Pasar, Targetnya Berantas Penimbunan Sembako
Saat ditanya, terkait kenaikan harga telur yang melonjak naik dan tanggapan pemerintahan OKU Timur untuk upaya penekanan harga telur ini, beliau mengatakan belum ada rencana langkah yang diambil.