PALEMBANG, PALPRES.COM – AR, mahasiswa UIN Raden Fatah yang diduga menjadi korban kekerasan pada Diksat UKMK Litbang buka suara.
Di dalam video berdurasi 1 menit 4 detik, AR membenarkan bahwa ia menjadi korban penganiayaan yang terjadi di Bumi Perkemahan Pramuka Gandus Palembang beberapa waktu lalu.
"Saya mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, saya menjadi korban kekerasan pada saat berlangsungnya kegiatan Diksar UKMK Litbang. Hari ini 3 Oktober 2022 saya dengan tegas mengatakan benar menjadi korban penganiayaan, diancam, tersudut bara rokok hingga ditelanjangi," ujarnya.
Sedangkan terkait video yang beredar sebelumnya lanjut AR menjelaskan, bahwa video itu di buat dari hasil tekanan dan ancaman dari pihak panitia.
BACA JUGA:Beredar Video Klarifikasi, Keluarga Korban Sebut Dibuat Setelah Penganiayaan
"Untuk itu saya meminta keadilan kepada pihak berwenang," tutupnya.
Sebelumnya beredar video AR yang mengklarifikasi mengenai kejadian yang dialaminya, hingga menyatakan informasi yang disebarluaskan tersebut hoaks.
Namun pada kenyataannya berbanding terbalik pada kenyataannya.
Karena hal ini dibantah oleh orang tua korban, Maimunah yang menyatakan, kalau anaknya dalam keadaan tertekan disuruh para panitia yang tidak lain merupakan seniornya agar tidak melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib.
BACA JUGA:Dugaan Kekerasan UKMK Litbang, Rektor: Korban Panitia Diklatsar
"Video itu dibuat anak saya dalam posisi tertekan dan diancam, dan video di buat setelah dilakukan penganiayaan dan dipakaikan bedak supaya lebam di muka tidak terlihat," aku dia.
Video itu lanjut dia mengatakan, akan disebar luaskan bila anaknya melaporkan kejadian ke pihak berwajib.
"Hal itulah membuat anak saya ragu membuat laporan ke pihak berwajib," tutupnya.
Sebelumnya, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Nyayu Khodijah, S.Ag., M.A, mulai angkat bicara terkait dugaan kekerasaan pada Diksar Litbang, Senin, 03 Oktober 2022.
BACA JUGA:Beredar Video Klarifikasi, Keluarga Korban Sebut Dibuat Setelah Penganiayaan