Dalam Simposium Nasional, Ketua AGSI Sumsel Angkat Jalur Rempah Nusantara Wujud Akulturasi Budaya Bangsa

Selasa 04-10-2022,20:33 WIB
Reporter : Sri Devi
Editor : Iqbal DJ

Setelah pembelajaran sejarah, agenda selanjutnya adalah lawatan ke situs bersejarah di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Lawatan pertama di Kabupaten Gowa pergi ke Kompleks Makam Arung Palakka, Kompleks Makam Sultan Hasanuddin, Masjid Tua Katangka, dan Museum Ballak Lompoa (Istana Raja Gowa). Kemudian dilanjutkan ke Kabupaten Maros menuju situs Taman Prasejarah Leang-Leang. 

Di situs ini terdapat dua gua yang menjadi bukti peradaban di masa purba, bahkan ada yang menyebutnya sebagai salah satu bukti peradaban tertua di dunia. Setelah itu, rombongan bergerak menyusuri jalan desa di pinggir gugusan karts terpanjang kedua di dunia versi UNESCO.

“Karts terpanjang kedua di dunia setelah Cina terdapat di daerah Ramang-ramang, dinding Kartsnya sepanjang aliran sungai, dan sangat menakjubkan ciptaan Allah. Selanjutnya kita diundang oleh Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Makassar untuk menghadiri festival budaya Gau Maraja di Fort Rotterdam. Setelahnya, kita menyusuri bagian atas dinding benteng yang pernah menjadi saksi Perang Makassar,” jelasnya.

Dalam kegiatan simposium ini juga terdapat kongres nasional untuk memilih Presiden AGSI. Seperti diketahui kongres merupakan salah satu agenda utama pemilihan Presiden yang akan menahkodai AGSI untuk masa kerja tiga tahun berikutnya.

Suasana demokratis makin terasa ketika pimpinan sidang mempersilahkan perwakilan setiap provinsi menuliskan satu nama calon presiden. Setelah itu saat yang mendebarkan tiba, yaitu pembacaan calon presiden berdasarkan usulan 34 provinsi. 

“Sesuai prediksi ternyata hanya satu nama yang muncul. Dr Sumardiansyah Perdana Kusuma, Presiden AGSI periode sebelumnya secara aklamasi terpilih kembali sebagai Presiden AGSI berikutnya,” tukas Merry. (*)

Kategori :