Selain itu, arus lintas barang, jasa dan manusia di dua kecamatan yang digunakan jembatan gantung tersebut bisa lancar.
Seperti anak-anak sekolah maupun logistik untuk Pemilu dan Pilkada.
“Kita sudah merasakan sebelumnya, seperti mengantar logistik untuk Pemilu dan Pilkada itu harus melalui sungai menyeberang pakai rakit dari bambu.
Kita berharap tahun ini pembangunan jembatan terealisasi dan bisa dipergunakan masyarakat,” imbuhnya.
BACA JUGA:Jembatan Penghubung Desa Ambruk, Respon Perusahaan Lambat
Sementara, Kepala Dinas PUTR OKU Timur, Aldi Gurlanda melalui pesan WhatsApp belum bisa memberikan tanggapan lebih jauh terkait rencana pembangunan jembatan gantung yang putus tersebut.
Karena, anggaran pembangunan jembatan tersebut masuk dalam anggaran pusat, yakni APBN.