LAHAT, PALPRES.COM- Sebelumnya Kepala Desa (Kades) Sirah Pulau, Kecamatan Kikim Selatan, Jayus Oktonianto yang memanfaatkan pekarangan halaman belakang rumah dengan menanam 1.000 barang cabai besar merah dengan panen menghasilkan ratusan kilogram (Kg), saat ini akan menambah lagi sebanyak 2.000 bibit.
"Hal ini, pangsa pasar dari cabai besar merah sangat tinggi, jadi, saya tambah lagi dengan menanam 2.000 batang lagi, memanfaatkan lahan yang tersedia di belakang rumah," ucapnya, Senin 10 Oktober 2022.
Tentunya, sambung dirinya, selain memenuhi kebutuhan pangsa pasar di Kecamatan Kikim Selatan, ini juga untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Herman Deru SH MM.
"Walaupun ditanam diatas lahan pribadi, hanya saja, secara tidak langsung ikut berpartisipasi dalam program ketahanan pangan," jelas Jayus Oktonianto.
Jayus Oktonianto menerangkan, dirinya tidak hanya menanam cabe besar merah saja, di lahan tersebut juga ada padi yang luasannya cukup untuk makan sehari-hari.
"Bukan hanya cabe, ada juga padi, beternak ayam, kolam ikan dan tanaman sayur mayur, dengan begitu, untuk memasak tidak perlu membeli lagi, karena semuanya sudah tersedia," paparnya.
Dirinya mengemukakan, kemungkinan besar kedepannya, atas nama Pemerintah Desa (Pemdes) akan menerapkan hal ini, kepada masyarakat dengan memanfaatkan lahan di depan rumah.
"Pendek kata, bisa ditanam di dalam polybag ataupun lainnya, sehingga kebutuhan sehari-hari terpenuhi guna menekan biaya," tegas Jayus Oktonianto.
Berita Terkait, Inovasi dan terobosan dari Kepala Desa (Kades) Sirah Pulau, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat, Jayus Oktonianta menghasilkan ratusan kilogram cabai keriting besar.
Hal itu dengan memanfaatkan lahan yang tidak begitu luas di belakang rumahnya.
“Alhamdulillah, penanaman awal berjumlah 1.000 batang, sekali panen menghasilkan 486 kilogram cabai, guna memenuhi kebutuhan di seputaran Kikim Selatan," jelasnya, Ahad, 28 Agustus 2022.
Ide ini, sambung dia, ketika dirinya melihat dibeberapa desa, bahkan di Kota Pagaralam melihat potensi cabai ini sangat besar sekali pangsa pasarnya.
"Awal muncul, ketika berkunjung ke rumah sanak keluarga yang ada di Bengkulu Selatan, nah, disepanjang jalan Tanjung Sakti banyak petani menanam cabai, dan saya coba-coba bertanya dan kemudian langsung praktek,” terang Jayus Oktonianta.
Jayus menuturkan, kini berencana akan melakukan penambahan yakni 3.000 batang cabai keriting besar.
"Kita jual ke tempat pengepulnya, dengan harga yang cukup bagus. Dan tentunya ini menambah pendapatan diluar sebagai kades alias pribadi," ucapnya.