Keterlibatan ini, sambung Dr Aufa, memberikan efek positif bagi masyarakat terutama anak muda.
Menurutnya, keinginan generasi muda dalam melestarikan seni dan budaya mulai terasa.
Hal ini terlihat dari kemampuan dalam memainkan alat tradisional maupun tarian tradisional yang dikombinasikan dengan tarian modern.
“Seperti gadis muda yang pandai bermain gitar dengan bernyanyi. Kemampuan itu tidak mudah dilakukan jika tidak ada keinginan kuat untuk belajar. Oleh karena itulah, kami terus mengajak generasi milenial untuk mempertahankan dan melestarikan budaya Sumsel supata tidak tergerus dengan masuknya arus modernisasi,” ucapnya.
BACA JUGA:Disbudpar Sumsel Sukses Gelar Lomba Tari Kreasi dan Permainan Tradisional di Museum Subkoss