Saya sarankan dari sekarang lah untuk melengkapi televisi dengan STB, jangan sampai bila saatnya tiba baru bergerak.
Karena ditakutkan, harga STB akan melonjak naik,” papar Ruslan.
Sementara itu Elli, warga Batujajar, sudah mantap beralih ke siaran digital, walau di Palembang siaran analog masih bisa ditangkap.
“Selain jernih dan bebas semut, kita dapat 25 channel televisi,” ujarnya.
BACA JUGA:Sony Indonesia Hadirkan Model TV Terbaru dengan Pengalaman Menonton Paling Nyata
Diakuinya, dia sudah melengkapi semua televisi di rumahnya dengan perangkat STB.
“Jadi atau tidak ASO, saya tetap di jalur digital.
Memang selain digital ada cara lain untuk mendapat channel banyak dan siaran bersih, yakni dengan parabola atau televisi berlangganan.
Tapi tidak murah dan harus membayar tiap bulan, sedang kalau lewat STB tidak bayar lagi,” ungkapnya.
BACA JUGA:Dukung Pemulihan Pariwisata Indonesia, LG Pamerkan Seri Hotel TV di Bali
Senada diungkap Nur Kamilah, warga Sukarela, Palembang.
Menurut dia, STB selain dipakai menangkap siaran digital juga bisa dipakai untuk mengakses internet.
“Dengan tambahan dongle Wifi atau internet dari HP, kita bisa buka Youtube dan lain-lain,” ujarnya.
ASN di salah satu dinas di lingkungan Pemprov Sumsel mengaku sudah memasang STB di rumahnya, untuk menangkap siaran digital jauh jauh hari.
BACA JUGA:Pendirian Pemancar TVRI Sumsel Dipastikan di Belitang
“Gambar yang dihasilkan lebih bersih, tayangan kualitas HD selain SD. Suara lebih jernih, program siaranya lebih banyak gambar tidak ada semutnya dan tak berbayang.