"Dan membenarkan pula praktik-praktik kotor di internal kepolisian karena tidak ada proses lanjutan terkait pelanggaran etik maupun pidana pada Ismail Bolong," tandas Bambang.
"Terbukti dari pengakuannya, dia bisa pensiun dini Juli 2022 karena ada atensi dari Kabareskrim," lanjutnya.
Sebelumnya Rocky Gerung pernah menyebut bahwa saat ini sudah terjadi perang bintang di tubuh internal Polri.
Sang pengamat politik menganggap, munculnya kelompok tertentu di internal kepolisian yang saling bidik satu sama lainnya hingga membuat kegaduhan.
Rocky Gerung menyatakan hal itu dalam sebuah video di kanal YouTube pribadinya, diunggah 2 bulan yang lalu.
“Tapi tetap, perang Kurukshetra ini sekaligus memperlihatkan bahwa bumi pertiwi lagi gonjang-ganjing," kata Rocky Gerung, dikutip dari video YouTube berjudul 'LANJUTAN PERANG BINTANG DI MABES POLRI: SUDAH SALING BIDIK!'.
"Tadinya kita bisa melihat dari atas labirin kepolisian itu, pintunya sudah saling terbuka tuh," tambah Rocky.
Isu perang bintang Polri, menurut Rocky Gerung, sudah terlihat saat adanya kasus pembunuhan Brigadir J.
Ia menyebut masing-masing jagoan atau gen sudah saling mengintip, bahkan juga membidik satu sama lain.
"Terus masing-masing jagoan atau gen di kepolisian saling mengintip, itu kira-kira sebulan yang lalu," paparnya.
"Lalu sekarang mereka sudah saling membidik karena langsung terang-terangan si ini bukan kelompok yang ini, macem-macem itu, jadi terlihat ada kekacauan itu," lanjutnya.
Dengan adanya kasus pembunuhan seorang anak buah dari Kadiv Propam, maka akan membuka peristiwa politik yang ada di internal Polri.
"Jadi terlihat ketika peristiwa tembak menembak itu membuka kesempatan kepada publik untuk mengintai lebih jauh peristiwa-perstiwa politik di dalam kepolisian itu sendiri," pungkasnya. *
Artikel ini sudah tayang di Disway.id dengan judul "Isu Perang Bintang Polri Munculkan Geng Baru yang Saling Jegal, Kapolri Didesak Ambil Langkah Strategis"