PALI, PALPRES.COM- Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) DR Ir H Heri Amalindo terus menyuarakan agar masyarakat yang ada di Kabupaten PALI waspadai resesi ekonomi yang diprediksi bakal terjadi pada 2023.
Karenanya, untuk mengantisipasi ancaman itu, Heri Amalindo telah mengambil langkah sebagai upaya menarik minat masyarakat dengan cara bercocok tanam memanfaatkan lahan tidur.
Salah satu upaya untuk mengantisipasi ancaman itu adalah bercocok tanam tanaman pangan dengan tidak meninggalkan mata pencaharian utama menyadap karet atau berkebun kelapa sawit yang menjadi profesi sebagian besar warga PALI.
Guna menarik minat masyarakat untuk bercocok tanam tanaman pangan, langkah yang diambil Heri Amalindo menyulap halaman sekitar kantor Bupati menjadi kebun tanaman pangan seperti ubi kayu, ubi jalar dan jagung.
BACA JUGA:Begini Cara Menaman Kacang Tanah Dengan Mudah Untuk Pemula
Bahkan, pada lahan pribadi miliknya, nyaris tak ada lahan yang menganggur, semuanya dimanfaatkan dengan berbagai macam tanaman pangan serta buah-buahan juga ternak unggas.
"Tahun depan diprediksi terjadi resesi ekonomi global. Resesi global ini jauh lebih berbahaya dari pandemi covid-19," katanya.
Ia berharap Indonesia terhindar dari ancaman resesi itu, namun tetap harus diwaspadai dengan cara memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami tanaman yang bisa dikonsumsi.
“Kami telah membuat surat edaran untuk semua OPD dan masyarakat agar menanam tanaman pangan, seperti ubi, jagung, kentang dan lainnya. Jangan biarkan ada lahan terbengkalai, kelola dengan baik supaya saat resesi benar-benar terjadi kita punya pasokan makanan,” katanya.
Berita Terkait, Bupati PALI, Ir H Heri Amalindo MM kembali mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten PALI untuk bersiap menghadapi krisis pangan global yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2023 mendatang.
BACA JUGA:Antisipasi Krisis Pangan 2023, Pemkab PALI Buka Lahan 1 Hektar Untuk Ditanam Ubi
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil Sumsel itu menerangkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, telah terjadi kelaparan akut di 82 negara.
“Malah yang parahnya lagi, dalam sehari sekitar 19 ribu meninggal dunia akibat kelaparan akut itu. Salah satu penyebab terjadinya kasus ini yaitu perang antara Rusia dan Ukraina yang tidak ada usainya,” terangnya.
Karenanya, dijelaskan Heri Amalindo, untuk mengantisipasi terjadi Resesi di tahun 2023, ia meminta kepada masyarakat di Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten PALI, untuk mengantisipasi hal itu dengan mulai menanam bahan pokok seperti ubi kayu, jagung, ubi talas, pisang dan lainnya yang panennya tidak membutuhkan waktu yang lama.
Prediksi Resesi 2023 mendatang, tidak hanya ekonomi yang akan diguncang, tapi ketersediaan bahan pokok yang akan berkurang. Hal itu harus kita antisipasi dengan memanfaatkan lahan kosong pekarangan rumah dengan tanam umbi-umbian yang mudah ditanam serta cepat panennya," jelasnya.