PALEMBANG, PALPRES.COM - Anggrek merupakan tanaman yang bernilai estetika mewah.
Dari 20.000 spesies anggrek yang terbesar di seluruh dunia, 6.000 di antaranya berada di hutan-hutan Indonesia.
Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun terakhir mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia.
Anggrek bulan (Phalaenopsis sp) telah ditetapkan sebagai puspa pesona bangsa Indonesia.
BACA JUGA:KPK Sita Harta Tito Karnavian Hingga Rp52,3 Miliar? Inilah Fakta Sebenarnya
Anggrek ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume.
Spesies ini tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga Australia (Widiarsih & Dwimahyani, 2010).
Hampir di semua pulau di Indonesia dapat dijumpai anggrek ini Di antaranya Sumatera, Kalimantan, Ambon, Buru, Timor, Papua dan Jawa.
Anggrek kalajengking (Arachnis flos-aeris) berbentuk menyerupai kalajengking atau ketonggeng.
BACA JUGA:Basic Manner yang Harus Diterapkan Anak Kost
Bunga ini pertama kali ditemukan Schlechter di Minahasa pada 1911.
Tumbuh di ketinggian 800—1.000 meter.
Ada mitos di Indonesia yang meyakini Anggrek kalajengking membawa sugesti buruk bagi yang menanamnya.
Konon, siapapun yang menanam anggrek jenis ini biasanya akan mengalami kesusahan hidup, seperti sering terserang penyakit, rumah tangga tak harmonis, dan lainnya.
Faktanya, anggrek memiliki ukuran, bentuk dan tekstur daun yang tergantung pada habitatnya.