Sehingga, saat tanaman ini diberikan rangsangan, maka testimulasi untuk melepaskan zat-zat kimia tersebut, termasuk ion potassium yang akhirnya memaksa air keluar dari vacuole.
Air itupun berdifusi mengeluarkan sel hingga menyebabkan hilangnya tekanan sel dan sel pun menjadi kempis.
Nah, karena adanya perbedaan tekanan yang terjadi di antara bagian-bagian sel tertentu, membuat lembaran daun menutup.
Rangsangan ini biasanya diteruskan ke daun-daun lainnya yang berdekatan.
Para ilmuan menduga bahwa menutupnya daun putri malu saat disentuh merupakan bentuk pertahanan diri dari para pemangsa.
Karena hal tersebut tentu akan membuat hewan pemakan tanaman merasa takut, saat tanaman putri malu ini bisa memberikan respons yang begitu cepat dengan sentuhan.
Hal tersebut membuat hewan-hewan pemangsa lebih memilih memakan tumbuhan lainnya.
Pemangsa berupa hewan pemakan tumbuhan mungkin akan takut pada tanaman yang bergerak.
Sampai akhirnya hewan tersebut tidak akan mengganggu lagi.
Selain itu, ternyata ada faktor lain yang membuat tanaman ini bisa tertutup, seperti goyangan, tiupan, sampai rangsangan berupa panas.
Gerakan pada putri malu terjadi akibat keseimbangan air pada bantal daun.
Bantal daun pada putri malu terletak pada bagian pangkal daun.
Ketika siang hari, daun putri malu akan terbuka, sedangkan saat malam hari, daun putri malu akan menguncup.
Ketika bantal daun kehilangan tekanan, maka daun putri malu akan menguncup.
Tetapi ketika tekanan udara bantal daun kembali normal, maka daun putri malu akan mekar kembali.
Pernahkah kamu mengamati detail berapa lama sebetulnya putri malu akan menutup daunnya setelah disentuh?