Keluarga Kalideres Sempat Jual Barang-barang Sebelum Tewas Mengering, Untuk Apa

Kamis 24-11-2022,17:22 WIB
Editor : Timo

Saat itu, mereka disambut tuan rumah Budyanto (69), anaknya Dian dan adik tuan rumah Rudyanto (71).

Karena sertifikat atas nama Renny Margaretha (68), salah seorang petugas minta bertemu langsung Margaretha. Lalu, Budyanto dan Dian mempersilakan petugas masuk kamar Margaretha. 

Dian kemudian mewanti-wanti petugas: ”Jangan disenter, ya Bang. Karena ibu saya peka terhadap sinar," kata Kombes Hengki menirukan keterangan saksi. 

Petugas KSP lalu masuk dan menjumpai Renny di dalam kamar yang gelap dan bau busuk. 

Renny terlihat terbaring di atas tempat tidur. 

Kemudian, petugas pelan-pelan menyampaikan maksud kedatangan yaitu mengkonfirmasi kebenaran sertifikat. ”Bu... Maaf... Apakah benar ini sertifikat rumah Ibu?” tanya petugas pelan.

Tak ada reaksi. Petugas curiga karena tubuh Margaretha terasa gembur, kinyis-kinyis.

Petugas lalu nekat menyalakan senter HP. Dan seketika kaget berteriak.

"Allahuakbar.., ini mayat" jerit takbir petugas kaget sambil berlari keluar kamar menemui dua temannya. 

Teriakan itu mengagetkan dua petugas yang menunggu. 

Kaget heran takut. Mereka ikut lari juga keluar rumah.

Budyanto yang menyadari bahwa mereka mengetahui kondisi istrinya lalu mengejar mereka, keluar rumah, sambil memanggil dan memohon agar hal itu tidak dilaporkan kepada siapapun. 

Sedangkan Dian mencoba meyakinkan petugas yang kaget bahwa ibunya masih hidup, masih diberi susu, dan menyisir rambutnya yang rontok. 

 “Tolong Pak, jangan sampai dilaporkan ke polisi, jangan dilaporkan pihak RT ataupun warga sini (kata Budyanto kepada petugas KSP)’. Dan ternyata tidak dilaporkan,” jelas Hengki. 

 “Ini yang kami sesalkan, seharusnya kita semua sebagai warga masyarakat tidak boleh permisif, kejadian seperti ini agar dilaporkan saja,” tegas Hengki. *

 

Kategori :