PALEMBANG, PALPRES.COM – Rupanya pempek sudah ada sejak era Kedatuan Sriwjaya.
Penilaian ini dilihat dari dukungan temuan Prasati Talang Tuwo di Kelurahan Talang Kelapo, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Palembang.
Pembahasan pempek ini dibahas dan dikaji dalam Workshop Sejarah dan Pembuatan Pempek dalam rangkaian Pameran Temporer se-Sumatera Selatan yang digelar Museum Negeri Sumatera Selatan, di Auditorium Balaputra Dewa, Kamis, 21 November 2022.
Dalam bahasannya, sebagian masyarakat berasumsi bahwa pempek merupakan akulturasi kebudayaan yang dibawa pedagang dari China ke Palembang.
BACA JUGA:Kain Arca Buddha, Cikal Bakal Songket Palembang
“Namun kita berasumsi jika makanan Khas Kota Palembang tersebut sudah ada sejak masa sriwijaya. Hal ini didukung dengan adanya temuan Prasasti Talang Tuwo,” kata salah seorang narasumber dalam workshop tersebut, Hj Yuna Rita.
Dukungan ini juga semakin kuat setelah Balai Arkeologi Sumatera Selatan menyimpulkan jika Prasasti Talang Tuwo berisi tentang pendirian taman yang bernama Sriksetra.
“Taman ini berisi tanaman tanaman pokok seperti aren, palem, rumbia atau sagu dan lainnya,” jelasnya.
BACA JUGA:Resep Pempek Lenggang Panggang diluar Crispy didalam Lembut
Dia menjelaskan, daerah Palembang dikenal dengan batang hari sembilan yang banyak menghasilkan perikanan. Dengan banyaknya hasil perikanan tersebut, maka diolah menjadi makanan pangan yang disebut dengan kelesan.
Ditambah lagi ada temuan situs sagu ini, maka banyak yang berpendapat bahwa kelesan sudah ada sejak Sriwijaya.
“Ada juga yang berpendapat bahwa pempek sudah ada sejak di masa Kesultanan Palembang. Apalagi di masa Sultan Mahmud Badaruddin II yang banyak memiliki hasil perkebunan, alam dan perdagangan. Pada saat berdagang kelesan di gunakan sungai sebagai bekal,” ujarnya.
Pendapat lain yang menyebutkan bahwa pempek awalnya dari masyarakat Tionghoa pada abad ke-19.
BACA JUGA:Pempek Tunu Makan Khas Palembang Jarang ditemui diluar Kota
“Kalau dilihat dari sisi sejarahnya, kemungkinannya sudah ada cikal bakalnya dari zaman sriwijaya karena bahannya sudah ada. Kemudian pada zaman kesultanan semakin berkembang. Berikutnya barulah pempek di produksi untuk di perdagangkan,” akunya.
Oleh sebab itulah, alasan kenapa kelesan berubah jadi pempek. Karena yang menjualnya dulu adalah laki-laki Tionghoa bernama apek.
“Dia berdagang menggunakan sepeda dari lorong ke lorong. Ketika pembeli mau beli, memanggilnya dengan pek pek, makanya berubah dari kelesan jadi pempek. Jadi kesimpulannya pempek sudah ada dari masa sriwijaya dengan temuan arkeologi tadi dan terus berkembang dan dimulai dengan nama pempek setelah masa kolonial belanda sekitar tahun 1920,” tambahnya.
Pada perkembangan selanjutnya pempek berkembang jadi beragam yang awalnya dari kepalan kemudian dibentuk rapi hingga jadilah pempek lenjer, pempek telok, pempek kapal selam dan lainnya.
BACA JUGA:Resep Pempek Lenggang Panggang diluar Crispy didalam Lembut
“Banyak juga yang memvariasikan menjadi otak-otak, pempek dos, pempek gandum dan lainnya. Kemudian pempek yang identik dengan cuko bisa digunakan dengan kuah kaldu udang, santan dan lainnya,” tutupnya.