2. Prasasti Boom Baru
Prasasti yang berupa replika ini ditulis dalam huruf Pallawa.
Tidak terdapat angka tahun pada prasasti ini, tapi berdasarkan paleografi (ilmu membaca tulisan kuno) diperkirakan berasal dari abad ke-7 Masehi.
Prasasti ini berisi tentang kutukan bagi orang yang berniat jahat dan mengkhianati Kedatuan Sriwijaya.
BACA JUGA: 7 Tempat Makan di Palembang yang Buka 24 Jam, Wajib Tahu!
Penggalan isi yang ada di Prasasti Boom Baru ini : "..(apabila) ia tidak baki dan tunduk (bertindak lemah lembut) kepadaku (raja) dengan.. dibunuh ia dengan sumpah dan (disuruh) supaya hancur oleh… Sriwijaya"
Prasasti Boom baru ditemukan di kawasan Pelabuhan Boom Baru, Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, pada 1989 silam.
Prasasti aslinya sendiri saat ini disimpan dan dipamerkan di Museum Negeri Sumatera Selatan Balaputradewa.
3. Meriam Lela dan peluru
Lela jenis meriam Melayu yang memiliki lebih lobang peluru yang lebih besar.
Meriam Lela ini dipercaya menjadi salah satu alat senjata di zaman Kerajaan Sriwijaya.
4. Koin mata uang zaman Kerajaan Sriwijaya
Terdapat beberapa macam koin yang diyakini sebagai alat tukar di zaman Kerajaan Sriwijaya.
Bentuknya yang beragam, dari besar hingga kecil dan memiliki lubang kecil di tengah koin tersebut.
Namun belum diketahui nominal dari koin tersebut.
Koin tersebut merupakan hasil hibah dan disimpan di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.