Tahukah Kamu! Jam Gadang Bukittinggi Dibangun Tanpa Besi Penyangga

Selasa 06-12-2022,16:43 WIB
Editor : Sri Devi

PALEMBANG, PALPRES.COM – Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak tempat destinasi wisata, salah satunya di Kota Bukittinggi.

Di kota ini terdapat spot destinasi wisata berupa Jam Gadang yang dibangun tanpa besi penyangga. Destinasi ini menjadi destinasi andalan Sumatera Barat bahkan Indonesia yang dikenal hingga ke penjuruh dunia.

Oleh sebab itulah, jika pergi ke Bukittinggi, maka belum sah rasanya jika tidak mengunjungi Jam Gadang, Bukittinggi.

Karena pada menara jam ini, memiliki jam dengan ukuran besar di empat sisinya sehingga dinamakan Jam Gadang, yang dalam bahasa Minangkabau berarti "jam besar".

BACA JUGA:Fakta Menarik Kota Batusangkar, Icon Kota Budaya di Sumatera Barat

Selain sebagai pusat penanda kota Bukittinggi, Jam Gadang juga telah dijadikan sebagai objek wisata dengan diperluasnya taman di sekitar menara jam ini.

Taman tersebut juga menjadi ruang interaksi bagi masyarakat baik di hari kerja maupun di hari libur. Acara-acara yang bersifat umum pun, sering diselenggarakan di sekitar taman dekat menara jam ini.

Bukan hanya megah, Jam Gadang juga memiliki fakta menarik yang mungkin belum diketahui banyak orang, seperti berikut:

1. Tanpa Rangka Besi dan Semen

Bangunan yang berdiri kokoh ini memiliki luas alas 13×4 meter dan tinggi 26 meter, namun faktanya bangunan ini dibuat tanpa rangka besi dan semen.

BACA JUGA:Kemenparekraf Luncurkan 100 Paket Wisata Nusantara Jelang Nataru, Ini Targetnya

Karena pembangunan Jam Gadang ini menggunakan campuran putih telur, pasir putih, dan kapur. Tentu saja hal itu menjadi salah satu bukti kehebatan dari teknik pembangunan zaman dulu.

Arsitektur menara jam ini dirancang oleh Yazid Rajo Mangkuto, sedangkan peletakan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang pada saat itu masih berusia 6 tahun.

Pembangunan Jam Gadang menghabiskan biaya sekitar 3.000 Gulden, biaya yang tergolong fantastis untuk ukuran waktu itu.

Sehingga sejak dibangun dan sejak diresmikannya, menara jam ini telah menjadi pusat perhatian setiap orang. Hal itu pula yang mengakibatkan Jam Gadang kemudian dijadikan sebagai penanda atau markah tanah dan juga titik nol Kota Bukittinggi

Kategori :