MURATARA,PALPRES.COM – Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting Kabupaten Muratara menilai bahwa ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tidak komitmen membantu dalam menurunkan stunting di Muratara.
Ketua Satgas Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Muratara yang juga Waki Bupati, H Inayatullah memerintahkan Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana (DKKB) agar mencatat organisasi perangkat daerah, camat yang tidak komitmen ataupun peduli terhadap penurunan stunting.
"Ketegasan tersebut, agar opd optimal dan serius dalam menukangi peran masing-masing. Sehingga di 2024 mendatang target nasional 16,07 persen bisa kita capai,"kata Wakil Bupati Muratara.
BACA JUGA: Forum CSR-PKBL Partisipasi dalam Isu Penanganan Kasus Stunting
Ia menjelaskan setiap opd mengetahui tufoksi masing-masing, sehingga saling berkesinambungan antar opd
"Misalkan saja, kementerian agama Kabupaten Muratara melakukan investasi terhadap warga yang akan menikah setelah melihat calon pengantin (catin) tidak sehat jasmani dan rohani. Masih banyak contoh yang ada di masing masing dinas,"kata H Inayatullah
Belum lama ini Pemerintah Kabupaten Muratara turunkan tim audit kasus stunting ke Desa Bukit Langkap, Kecamatan Karang Jaya, dalam rangka menurunkan angka kasus stunting
Stunting ini sudah menjadi perhatian nasional sehingga semua pihak harus terlibat untuk pengurangan kasus stunting. Makanya penyelesaian kasus stunting ini melibatkan banyak pihak.
BACA JUGA:Gerak Cepat, Pemkab PALI Bentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting
"Dibentuknya tim percepatan penanganan kasus stunting ini melibatkan semua pihak intansi terkait. Turun kelapangan ini agar dapat interpensi langsung permasalahan yang ada di desa dengan melibatkan tim,"kata Plt DKKB Mugono
Hingga semester empat, kasus stunting terdata sebanyak 403 dari 82 desa, 7 Kelurahan yang ada di 7 Kecamatan dalam wilah Muratara
Target akhir rahun 2022 Muratara mencapai 25,07 persen, tahun 2023 angka stunting mencapai 18,97 persen hingga akhir tahun 2024 mencapai 16,07 persen, sesuai target Nasional
Angka stunting Muratara ini masih tinggi dan data tersebut harus akurat mulai desa hingga Kabupaten, sehingga tahu apa yang harus dilakukan untuk penurunan kasus stunting.
BACA JUGA:Fasum MCK Tinggal Pasang Pintu, Edukasi Bahaya Stunting
"Maka dari itu, diperlukanya audit kasus stunting yang ada disetiap Kecamatan," jelasnya