PALEMBANG, PALPRES.COM – Trafik ruas jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar menjadi ruas terpadat di Sumatera.
Terutama pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 ini.
Bahkan, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) sebagai pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) memprediksi trafik ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar meningkat hingga 19 persen.
Trafik kendaraan di ruas jalan tol ini meningkat dari Nataru 2023 yang hanya 16 persen dari hari biasa.
BACA JUGA:Inilah Deretan Jenderal Bintang 3 Calon Kasal Pengganti Laksamana Yudo Margono
BACA JUGA: Catat, Ada Lagi Bansos Kemensos yang akan Cair Minggu ini, Besarnya Rp.600.000
Untuk itulah, Hutama Karya melakukan sejumlah persiapan baik infrastruktur jalan tol.
Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) Hutama Karya meninjau persiapan di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) selama 2 hari, 14-15 Desember 2022. Salah satu tol yang ditinjau yakni Tol Palembang-Lampung.
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro menjelaskan, persiapan Nataru 2022 meliputi aspek pelayanan, transaksi, pemeliharaan hingga keamanan yang ada di ruas tol yang dikelola.
“Setelah kami cek bersama kesiapan dari Ruas Bakauheni–Terbanggi Besar, Ruas Pematang Panggang-Kayu Agung hingga Ruas Palembang–Indralaya dapat dilalui dengan aman oleh pemudik. Pemeliharaan seperti SFO hingga Rekonstruksi Beton Rigid juga telah selesai sebelum tanggal 14 Desember 2022,” ujar Koentjoro.
BACA JUGA:Simak, Peserta BPJS Ketenagakerjaan Dapat Saldo Dana Gratis Rp10 Juta Langsung Cair Bulan Ini
Lebih lanjut Koentjoro mengatakan bahwa dari segi pelayanan juga telah dipersiapkan dengan matang oleh petugas lapangan.
Dari sisi pemeliharaan telah dilakukan berbagai peningkatan layanan, salah satunya yakni dengan berkoordinasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam mengantisipasi penumpukan di pintu Pelabuhan Bakauheni (Arus Balik).
“Kami juga menambahkan fasilitas seperti penambahan kapasitas gardu tol di Gerbang Tol (GT) yang memiliki potensi kepadatan tinggi seperti di GT Bakauheni Selatan dan GT Kotabaru yang semula 5 jalur menjadi 7 jalur dan di GT Kotabaru yang semula 4 jalur menjadi 6 jalur,” jelasnya.
PT Hutama Karya juga melakukan penambahan alat mobile reader untuk mempercepat transaksi di gerbang tol, memastikan Bahan Bakar Mentah (BBM) tercukupi.