JAKARTA, PALPRES.COM- Berkomitmen untuk melanjutkan peran terdepan dalam mengurangi dampak negatif terhadap perubahan iklim dan mengkompensasi emisi karbon, Telkomsel melalui inisiatif aksi Corporate Social Responsibility, Telkomsel Jaga Bumi, meluncurkan Program Carbon Offset.
Melalui program yang berkolaborasi bersama platform Jejakin, pelanggan Telkomsel dapat menukarkan Telkomsel Poin yang dimiliki menjadi kontribusi yang setara dengan sebatang pohon untuk mengimbangi carbon footprint (jejak karbon) yang timbul sebagai konsekuensi dari aktivitas keseharian manusia.
Program Carbon Offset merupakan wujud komitmen Telkomsel sebagai digital ecosystem enabler dalam membuka lebih banyak peluang bagi seluruh pelanggan melalui environmental movement, untuk mengambil peran terdepan dalam menjaga kelestarian bumi dan lingkungan hidup, sekaligus mendukung pembangunan Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Carbon offset merupakan berbagai upaya yang dilakukan untuk menyerap carbon footprint (jejak karbon) yang kita hasilkan dan memitigasi dampak-dampak negatif tersebut.
Salah satu upaya carbon offset yang dapat kita lakukan adalah dengan mengadopsi pohon dan mendukung keberlangsungan hidup masyarakat adat yang menjaga hutan.
Sedangkan berbagai aktivitas manusia, mulai dari penggunaan bahan bakar fosil, pengubahan fungsi lahan, pengolahan limbah, hingga pekerjaan industri, menghasilkan carbon footprint, atau jejak karbon, berupa emisi gas yang dapat menyebabkan efek rumah kaca, seperti gas karbondioksida (CO2) dan gas polusi lainnya di atmosfer.
Dalam hitungan dasawarsa hingga jutaan tahun ke depan, carbon footprint yang berlebih akan menimbulkan dampak negatif terhadap iklim, suhu udara, hingga curah hujan, dan memengaruhi hidup kita semua.
Inisiatif Telkomsel Jaga Bumi melangsungkan kolaborasi dengan platform Jejakin melalui Program Carbon Offset, yang bertujuan mengimbangi dampak carbon footprint kita dengan penanaman pohon yang dapat menyerap CO2 dan memproduksi oksigen (O2).
BACA JUGA:Telkomsel Siaga Berbagi Kasih Tanpa Batas di Momen Natal 2022
Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan berdasarkan Laporan Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) dan Monitoring, Pelaporan, Verifikasi (MPV) yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2021, Indonesia menghasilkan emisi gas rumah kaca sekitar 1,86 miliar ton karbondioksida ekuivalen (CO2e) pada tahun 2019.
Secara kumulatif, emisi gas rumah kaca nasional pada tahun 2019 meningkat jauh dibandingkan jumlah emisi tahun 2010, yaitu 809,9 juta ton CO2e.
Dari jumlah tersebut, sektor industri mengkontribusi sebanyak 3,12 persen emisi dari proses produksi mereka, dan 9,63 persen emisi dari penggunaan energi mereka.
Hal tersebut menunjukkan perlunya upaya bersama dari seluruh elemen, termasuk pelaku industri guna memastikan adanya kolaborasi dalam mengimbangi bahkan mengurangi dampak negatif dari emisi yang ditimbulkan.
BACA JUGA:Telkomsel Tambah 5 BTS 4G/LTE Baru di Wilayah Musi Banyuasin