PALEMBANG, PALPRES.COM- Akhir tahun 2022 ditutup dengan berita positif untuk PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR).
Setelah resmi transaksi penandatanganan akta inbreng pada Senin 19 Desember antara Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama SIG, Donny Arsal, SMBR telah resmi bergabung dengan Semen Indonesia Group.
Direktur Utama SMBR Daconi Khotob melihat adanya value creation yang didapatkan melalui integrasi dengan SIG.
Keberadaan SMBR dirasa mampu memperkuat dan mengisi pasar di wilayah Sumbagsel.
BACA JUGA:Resmi, Pemerintah Alihkan 75,51 Persen Saham Semen Baturaja ke SIG
“Kedekatan perseroan dengan wilayah pasar ini menciptakan efisiensi, sehingga kami siap bersama-sama dengan SIG untuk mencapai target mendatang,” ujarnya.
Integrasi ini juga menciptakan efisiensi pada sistem procurement di industri semen. Pasalnya, peralatan yang dipakai untuk kebanyakan pabrik semen menyerupai satu sama lain.
Sehingga dengan adanya penyatuan dalam sistem order akan memberikan posisi tawar yang lebih baik secara grup.
Dari sisi produksi, SMBR dan SIG dapat melakukan benchmark untuk pengoptimalan bahan klinker yang lebih sedikit dan efektif.
BACA JUGA:Cara Dapat Dana Bansos Rp3 Juta, Khusus yang Punya Kartu KIS BPJS Kesehatan, Cair Januari 2023
Hal ini juga membawa dampak positif untuk kedua belah pihak. Volume produksi semen dapat meningkat dengan tetap menerapkan efisiensi.
Melalui integrasi antara SMBR dan SIG membawa dampak positif bagi keduanya. Langkah besar ini memperkuat posisi BUMN Sub Klaster Semen untuk menghadapi pasar yang kompetitif.
Kekuatan SMBR di pasar Sumbagsel menjadi potensi yang sangat besar untuk memantapkan penguasaan pasar domestik terbesar kedua di wilayah Sumatera.
“Selain itu potensi penciptaan nilai atau value creation di bidang pengembangan SDM tentunya juga akan mendongkrak pertumbuhan kinerja SMBR dan group,” imbuhnya.
BACA JUGA: Mau Dapat Dana Bansos Rp26.000.000 Tahun Depan? Begini Caranya