LONDON, PALPRES.COM – Gegara merasa jiwanya terancam usai memutuska melepaskan hijabnya saat mengikuti turnamen IDE World Rapid and Blitz Chess Championships di Kazakhstan awal pekan ini, Pecatur Iran Sara Khadem memutuskan kabur ke Spanyol.
Disebutkan aksi yang dilakukan Sara Khadem, sebagai bentuk dukungan terhadap perempuan dan pengunjuk rasa anti-rezim di negara asalnya, Iran.
Namun sebetulnya menurut sumber lain, pecatur berusia 25 tahun itu merasa jiwanya terancam setelah turnamen berakhir.
Sara Khadem tak berani pulang ke Iran, lantas pilih kabur ke Spanyol.
Dia kabur tak sendiri, karena bersama suami dan anaknya yang masih kecil.
Menurut sumber dekat Sara Khadem, perempuan itu sadar hidupnya dalam bahaya jika tetap kembali ke Iran.
Pasalnya, dia telah berani membuka hijabnya saat bermain catur dan fotonya banyak tersebar.
Sara Khadem sebelumnya menganut pandangan anti-rezim, termasuk membela sesama pecatur Iran yang dipaksa pemerintah walkout dari pertandingan melawan atlet Israel.
BACA JUGA:Cara Dapat Dana Bansos Rp3 Juta, Khusus yang Punya Kartu KIS BPJS Kesehatan, Cair Januari 2023
Iran telah lama berusaha untuk menghukum atlet dan selebritas yang blak-blakan menyuarakan perbedaan pendapat denggan pemerintah.
Salah satunya rumah pendaki profesional Elnaz Rekabi dihancurkan oleh pihak berwenang, setelah olahragawan itu tampil di turnamen tanpa jilbab.
Sebelumnya, Republik Islam Iran tidak terima keanggotaannya di Komisi PBB untuk Status Perempuan (UNCSW) dicabut secara sepihak.
Teheran menyebut PBB telah lakukan bidah politik yang tidak hanya mendiskreditkan organisasi tersebut, tetapi juga menciptakan preseden buruk untuk masa depan.
BACA JUGA:Tahun 2023 Bumil dan Balita Kebagian Dana Bansos Rp3.000.000, Cek Syaratnya Disini