Seperti Pertamax Turbo turun dari harga Rp15.200 per liter menjadi Rp14.050 per liternya turun Rp1.150
Kemudian BBM jenis Dexlite (CN 51) juga mengalami penurunan sebesar Rp2.150 dari harga Rp18.300 per liter menjadi Rp16.150 per liter.
Sedangkan Pertamina Dex (CN 53) mengalami penyesuian menjadi Rp16.750 per liter dari sebelumnya Rp18.800 atau turun Rp2.050 per liter.
Harga baru ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.
BACA JUGA:Nataru 2023, HK Catat 1,2 Juta Kendaraan Lintasi JTTS
Sementara untuk harga BBM di pulau Sumatera berbeda.
Seperti di Sumatera Selatan (Sumsel), Harga BBM non subsidi jenis Pertamax menjaadi Rp13.050 per liter.
Harga BBM jenis Pertamax Turbo turun menjadi Rp14.350 per liternya.
Harga BBM jenis Dexlite turun menjadi Rp16.500 dan Pertamina Dex turun menjadi Rp17.100 per liternya.
BACA JUGA:Sip, Harga BBM Dapat Sinyal Turun dari Pertamina, BBM Pertalite Akan Diganti CNG
Erick menjelaskan, bahwa harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga dievaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Pertamina melakukan penyesuaian harga mengikuti tren harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak.
“Pada dasarnya, harga BBM non subsidi sudah seyogya-nya harga pasar, ketika harga minyak dunia tinggi pemerintah meminta Pertamina untuk tidak menaikan harga,” jelasnya.
Saat ini, harga minyak dunia di level USD 79 per barel, pihaknya melakukan penyesuaian harga BBM.
BACA JUGA:Sebelum Beralih ke CNG, Ini Deretan BBM Pertamina yang Bakal Turun Harga Tahun 2023
“Saya bersama Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Direktur Utama Pertamina akhirnya menggelar rapat untuk memproyeksikan dan menentukan harga BBM yang baru ke masyarakat,” tambah Erick.