Selanjutnya, Dukungan UMKM sebesar Rp11 triliun, yang tersalur kepada 181.759 debitur KUR.
Realisasi anggaran pendidikan dan kesehatan dimanfaatkan untuk memperluas kesempatan belajar, meningkatkan kualitas pendidikan, dan kualitas pelayanan kesehatan.
Realisasi anggaran pendidikan kementerian/lembaga sebesar Rp2,75 triliun.
Penggunaanya kata Lydia, antara lain untuk program Bidik Misi/KIP Kuliah/BOS/BOP bagi 847,7 ribu mahasiswa, sebesar Rp81,96 miliar.
Program BOS untuk 47.069 siswa sebesar Rp50,8 miliar.
Sementara realisasi anggaran pendidikan TKDD sebesar 2,24 triliun, digunakan untuk program BOS bagi 4,7 juta siswa, BOP PAUD untuk 305,54 ribu peserta didik, program kesetaraan bagi 23,69 ribu peserta didik.
Realisasi anggaran kesehatan 2022, antara lain digunakan untuk penanganan stunting melalui berbagai program pada kementerian/lembaga.
BACA JUGA:RAPBN 2023, Alokasi Anggaran Untuk Daerah Tembus Rp800 Triliun
Seperti program ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas sebesar Rp34,15 miliar, program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana sebesar Rp28,55 miliar, dan program pencegahan dan pengendalian penyakit sebesar Rp10,87 miliar.
Sedangkan belanja kesehatan melalui TKDD digunakan antara lain untuk memberi bantuan operasional sebesar Rp3,4 triliun kepada 8.718 puskesmas, dan sebesar Rp0,9 triliun kepada 5.359 balai penyuluhan.
Kemudian DAK Fisik Kesehatan dan KB sebesar Rp408,11 miliar.
Dan Dana Desa untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 sebesar Rp16,76 miliar.
BACA JUGA:Anak Balita Juga Bisa Dapat Bansos Rp.3000.000, Segera Daftar Ke Link Berikut Ini!
Lebih lanjut Lydia menegaskan, pelaksanaan APBN Regional Sumsel tahun ini mencatatkan kinerja yang positif, baik dari sisi pendapatan maupun belanja negara.
APBN terus berperan sebagai shock absorber dalam meredam gejolak perekonomian.