McCarthy tidak memberi tanda-tanda akan mundur proses dari pengambilan suara menjadi ketua DPR, baris ke-2 garis suksesi kepresidenan AS.
McCarthy menjelaskan, sedikit ada perundingan.
Tetapi, ia tidak tentukan kapan memperoleh support 218 suara.
"Bila ini memerlukan waktu sedikit lama dan tidak penuhi tenggat waktu Anda, tidak ada apa-apa," ucap dia ke reporter, diambil CNN, tempo hari.
BACA JUGA:Punya KIS Gratis? Kamu Berpeluang Dapat Bansos PKH Tahap 1 dan BPNT Januari 2023, Cek Disini
Partai Republik kuasai bangku sebagian besar tipis 222-212 atas Partai Demokrat, dengan 1 status kosong yang ada sekarang ini.
Tidak ada Ketua DPR AS, karena itu perwakilan yang sudah dipilih pada November lalu tidak dapat menempati kedudukan mereka, karena belum dikukuhkan Ketua DPR.
Dengan begitu, Partai Republik tidak bisa membuat komite-komite di DPR, untuk memulai mengulas undang-undang.
Hingga pemerintah Joe Biden jalan tanpa pemantauan DPR.
BACA JUGA:Penerima Bansos Bisa Dapat Cuan Rp4.200.000 dari Saldo DANA, Begini Caranya!
"Yang terekstrim, kebuntuan itu memiliki arti kongres sekarang ini tidak dalam status menetapkan atau hentikan perang," kata staff dan ahli ke CNN.
Brian Fitzpatrick, Republikan Pennsylvania yang disebut anggota Komite Intelijen DPR, sedih mengenai implementasi kebuntuan itu pada keadaan keamanan nasional.
"Ini jelek. Ini betul-betul jelek," kata Fitzpatrick.
Menurut dia, sepertiga dari pemerintahan sedang off-line sekarang ini. "Ini benar-benar beresiko," ucap dia.
BACA JUGA: 5 Artis Cantik Ini Berasal dari Bangka Belitung, Nomor 4 Dikenal Sebagai Penyanyi Top
Kebuntuan ini ditanggapi Presiden AS Joe Biden.