LAHAT, PALPRES.COM- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lahat menjalin kerja sama dengan syarat atau Memorandum of Agreement (MoA) dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sriwijaya (Unsri).
Kepala Disdikbud Lahat, Drs H Suhirdin MM melalui Sekretaris, DR Hasperi Susanto SPd MM membenarkan, pihak Disdikbud menjalin kerjasama dengan Kampus Negeri di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
“Memang benar, Disdikbud Lahat kerja sama dengan FKIP Unsri,” ucapnya, Sabtu 7 Januari 2023.
Masih dilanjutkan dirinya, untuk ruang lingkup perjanjian kerjasama meliputi kegiatan akademik pada program Sarjana, Program pendidikan Profesi Guru, Program Magister dan Program Doktor FKIP Unsri.
BACA JUGA:Tak Bayar Pajak, Sejumlah Banner di Kota Lahat Ditertibkan Petugas
“Antara lain, Pengguna Tenaga Ahli, Sekolah dan Kamus, Siswa dan Mahasiswa, Penerapan teknologi tepat guna, buku, media dan modul pembelajaran, upgrading kualifikasi pendidikan guru berupa pendidikan profesi guru, magister dan Doktor,” papar Hasperi Susanto.
Hasperi Susanto menambahkan, kemudian pelaksanaan kegiatan pengenalan lapangan persekolahan, kegiatan merdeka belajar, kampus merdeka, penelitian dosen dan mahasiswa disekolah, kegiatan pengabdian masyarakat oleh dosen.
"Selanjutnya, penugasan dosen ke sekolah dan guru mengajar di kampus dan kegiatan magang kependidikan mahasiswa disekolah,” sebutnya.
Artinya, masih kata dia, dalam kerja sama dengan Unsri ini jelas banyak manfaat yang didapat terutama untuk tenaga pendidik di sekolah maupun siswa, sehingga kerja sama ini dinilai berguna untuk mengasah kemampuan maupun saling sharing pengetahuan antar guru, dosen dan mahasiswa.
BACA JUGA:Disdikbud Lahat Distribusikan Seragam Gratis untuk Pelajar SD dan SMP
“FKIP Unsri sendiri tentu saja sangat menyambut baik adanya program kerja sama dengan Disdikbud ini,” ulas Hasperi Susanto.
Hasperi mengemukakan, dari kerjasama ini kedepannya akan mempermudah jajaran Disdikbud Lahat, mengelola data yang ada pada program kerja dan terciptanya kondisi yang stabil.
"Dengan demikian, siswa dari tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), mampu beradaptasi ketika dosen serta mahasiswa datang ke sekolah dan menerapkan wawasan mereka," imbuhnya.
Ia meminta, tinggal mengimplementasikan program atau kerjasama tersebut, dalam balutan bingkai yang bisa dicerna secara baik oleh sekolah maupun siswa.
BACA JUGA: Mayoritas Penduduk di Lahat Mata Pencaharian Petani, Tapi Minim Agen Sayur Mayur, Kok Bisa ya