PALEMBANG, PALPRES.COM - Sungai Musi merupakan sungai terbesar di Palembang yang telah membelah Kota Palembang menjadi dua bagian, Seberang Ulu, dan Seberang Ilir.
Sedangkan, untuk sebutan Batanghari Sembilan sendiri, memiliki banyak versinya.
Batanghari Sembilan suatu istilah untuk menyebut sembilan buah sungai besar yang merupakan anak Sungai Musi, yakni: Klingi, Bliti, Lakitan, Rawas, Rupit, Lematang, Leko, Ogan, dan Komering.
Di lain pihak, ada pula konsep yang mengatakan istilah Batanghari Sembilan mengacu ke wilayah.
BACA JUGA:Pemilik Kartu BPJS Kesehatan Bisa Dapat Cuan dari PKH Rp2.400.000, Simak Caranya Disini!
Seperti sebutan lain dari kawasan Sumatra Bagian Selatan (Sumsel, Jambi, Lampung, Bengkulu) yang memiliki sembilan sungai (batanghari) yang berukuran besar.
Yang pasti apapun itu, Batanghari Sembilan merupakan salah satu jejak jalur perdagangan rempah di Sumatera Selatan.
Perannya sebagai moda transportasi perdagangan rempah terjadi pada masa Kesultanan Palembang Darussalam (1659-1821).
Ketika tiba runtuhnya era kesultanan, diganti dengan penjajahan Belanda barulah wajah Batanghari 9 berubah.
Pada masa kolonial Belanda, aliran sungai, dan rawa banyak ditimbun untuk menciptakan infrastruktur kota yang modern.
Yang kemudian menghubungkan beberapa daerah lewat jalur darat.
Di saat itulah, peran sungai-sungai tersebut seakan memudar.
Dikutip dari MH Court dalam laporannya menyebutkan, Batanghari Sembilan melayarkan aneka macam hasil perkebunan, seperti lada, beras, dan kapas di Sungai Lematang; beras, lada, dan rotan di Sungai Ogan; serta lada dan beras di Sungai Komering dan Banyuasin hingga penjuru Nusantara, bahkan Asia.
BACA JUGA:CATAT! Begini Caranya Agar Pemilik KIS Bisa Dapat Dana BSU Rp600.000