Sementara, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara memfokuskan pada 4 komoditi di tahun 2023 ini.
Keempat komoditi itu salah satu upaya mendukung program GSMP
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Ade Meiri Siswi menuturkan, pada tahun ini pemkab akan memfokuskan kegiatan ketahanan pangan di empat komoditas unggulan.
Seperti bawang merah, cabai merah, Padi dan jangung. "Di 2023 kita garap 20 hektar khusus lahan terlantar untuk di optimalisasi menjadi lahan pertanian bawang. Rencananya itu akan di kumpulkan di kecamatan Rawas Ulu," katanya.
BACA JUGA:Dukung GSMP, Pemda Muratara Bakal Lakukan Ini!
Menurut, Ade Mairi program penguatan GSMP ini ditujukan untuk mengatasi dampak resesi ekonomi, dan mengoptimalkan lahan terlantar di Muratara agar lebih produktif.
"Kita akan membuat dua desa percontohan dan saat ini masih disurvei desa mana yang bisa memenuhi kriteria, tentunya masih di fokuskan di satu kecamatan yakni di Rawas Ulu," bebernya.
Ade menyampaikan selama 2022 pemerintah Kabupaten Muratara sudah menggarap sebanyak 5 hektar lahan bawang merah, 100 hektare jagung melalui APBN di Kecamatan Nibung, Rawas Ulu, Kecamatan Karang Karang. Cabai merah 10 hektar, padi pembukaan lahan 90 hektar di Ulu Rawas, Rawas Ulu, Nibung dan Kecamatan Rupit.
"Sawah sawah yang tidur, kita memanfaatkan untuk di kelola kembali. Hasil investigasi lahan sawah tidur ada kisaran 3,000 hektare. Tersebar di tujuh Kecamatan. Yang sudah terbuka sudah 90 hektare,"kata Ade.
BACA JUGA:Dukung Program GSMP, 15 Ribu Bibit Cabai Tertanam Selama 1 Bulan di Musi Banyuasin
Sambungnya, di optimalkan pada 2023 pertama untuk lahan produktif untuk meningkatkan indeks penanaman (IP) dari 100 menjadi 200. Pada 2022 ada 2285 hektare, lahan sawah yang aktif terus. Di luar pembukaan lahan sawah tidur.