JAKARTA, PALPES.COM – Di tengah instabilitas dunia, Presiden RI Joko Widodo berpendapat informasi intelijen adalah kunci yang diprioritaskan untuk memitigasi kejadian yang akan terjadi.
Lebih lanjut Presiden minta Kementerian Pertahanan (Kemhan) harus bisa menjadi orkestrator, mengorkestrasi informasi intelijen pertahanan dan keamanan dari TNI, Polri, dan BIN.
Termasuk informasi intelijen dari lembaga lain sehingga menjadi informasi yang satu, sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan yang benar.
Demikian disampaikan Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) Kemhan tahun 2023, secara tatap muka dan video conference, di Ruang Bhineka Tunggal Ika (BTI), Jakarta, Rabu, 18 Januari 2023.
Masih dalam arahannya, Presiden menekankan mengenai pentingnya meningkatkan kewaspadaan dalam situasi dunia yang mulai terjadi instabilitas.
Presiden juga menekankan bahwa UUD 45 memandatkan untuk ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia, untuk tidak berpihak pada siapa pun, pada negara mana pun, Indonesia hanya berpihak kepada perdamaian.
“Kenyataannya kalau sudah perang yang sulit adalah menghentikannya,” ujar Jokowi.
Kemudian saat menjawab pertanyaan media massa, Jokowi kembali menjelaskan tentang pentingnya Kemhan menjadi orkestrator bagi informasi-informasi intelijen di semua lini.
BACA JUGA:9 Juta Lebih Pemilik Kartu KIS Bisa Dapatkan 4 Jenis Bansos Ini, Simak Cara Pengajuannya Disini!
“Kita memiliki informasi intelijen di BIN, TNI, Polri, BSSN dan semuanya harus diorkestrasi, sehingga menjadi sebuah informasi yang solid dan informasi itu untuk membangun sebuah policy atau kebijakan,” cetus Jokowi.
Memperkuat pernyataan Presiden tersebut, Menhan Prabowo Subianto menjelaskan bahwa Rapim Kemhan intinya adalah penyampaian doktrin dokumen-dokumen strategis, kebijakan umum pertahanan negara, strategi negara, pembangunan kekuatan.
“Kemhan sebagai perumus, telah merumuskan dan sudah diserahkan kepada Panglima TNI serta Kepala Staf Angkatan,” ujar Prabowo.
Prabowo mengimbuhkan, Presiden Jokowi mengilustrasikan situasi dunia yang penuh ketidakpastian dimana kita harus siap menghadapi segala kemungkinan.
BACA JUGA:13 Tahun Bergabung di Soneta, Pemain Suling Rhoma Irama Mengaku Sulit Iringi Lagu Ini, Kok Bisa!