LAHAT, PALPRES.COM - Daerah yang tertua di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yakni Bumi Seganti Setungguan atau disebut Kabupaten Lahat ini, memiliki beragam kebudayaan sekaligus peninggalan bersejarah serta bangunan pada saat pemerintahan sebelumnya.
Nah, hal tersebut dapat kita jumpai pada lukisan atau coretan berbagai warna, ditorehkan diatas dinding bangunan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda).
"Betul, kita ingin memperlihatkan betapa kayanya potensi alam, warisan nenek moyang serta kebudayaan yang disampaikan lewat media lukisan dinding," sebut Kepala Bappeda Lahat, Feriansyah Eka Putra ST MM, Jumat 20 Januari 2023.
Feriansyah mengemukakan, dapat dilihat ada petani sedang memetik kawe (kopi) merah, megalitikum, Bukit Jempol, Jembatan Lematang 1, aliran sungai, bukit barisan, rumah panggung khas Lahat, dan tarian.
BACA JUGA:97 Juta Pemilik KIS dengan KK Berciri Ini Dapat Bansos Rp600.000, Simak Cara Daftarnya Disini!
"Selain itu, ada seorang gadis membawakan Tarian Siwar yang mana diatas jempolnya ada belati tajam, tetapi tidak jatuh pada saat dibawa menari, maupun jenis lainnya pun ada," jelasnya.
Khusus Tari Siwar, lanjut dia, merupakan jenis tari perjuangan masyarakat Besemah melalui kaum wanita dalam memperebutkan wilayahnya, yang saat itu diambil alih oleh penjajah Belanda.
"Disinilah mengapa kami mengambil tarian jenis tersebut, sehingga bisa menggambarkan bagaimana perjuangan melawan penjajah tidak hanya kaum laki-laki saja, melainkan perempuan pun turut serta mengusir mereka dari Bumi Basemah," ungkap Feriansyah Eka Putra.
Feriansyah mengemukakan, tentunya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat terus memberikan terbaik, dalam melestarikan warisan nenek moyang untuk dijaga sebaik mungkin.
BACA JUGA:8 Destinasi Wisata Buatan di Kabupaten Lahat, Nomor 5 Sajikan Panorama Alam dan Juara API 2022
"Tidak hanya kebudayaan saja, akan tetapi, potensi alam yang terkandung didalamnya berupa batubara dan galian golongan C serta lain sebagainya," urainya.
Dirinya meminta, sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepatutnya untuk memperjuangkan dan mempertahankan ciri khas yang ada, supaya tidak diklaim oleh daerah lain.
"Tinggal bagaimana kita menyikapinya, supaya apa-apa yang telah disatukan mampu memberikan kontribusi positif, untuk diteruskan oleh generasi selanjutnya," tegas Feriansyah Eka Putra.
Sementara itu, Ketua Panoramic of Lahat, Mario Andramatik membenarkan, bahwasanya di Kabupaten Lahat ini banyak sekali, hal-hal yang bisa dijumpai, mulai dari destinasi wisata, peninggalan bersejarah, warisan kebudayaan dari leluhur maupun potensi sumber daya alam (SDA).
BACA JUGA:Komunitas Seni dan Adat Ikuti Pekan Kebudayaan Daerah Muba 2022, Apa Saja yang Ditampilkan?