Batas teritorial negaranya, ya seluas bangunan itu.
Ia yakin tak bakal ada pihak manapun yang akan mengganggu, lantaran kawasan itu merupakan perairan internasional.
Dulunya memang aset Inggris, tapi sudah ditinggal si empunya.
Dengan percaya diri, ia memproklamirkan kemerdekaan tempat itu, yang kemudian ia beri nama Sealand.
4. Sealand dijual
Ternyata sepanjang 2007-2010, ada yang berniat membeli negara mikro ini.
Paddy Roy Bates membanderol negaranya senilai 900 juta dolar AS atau setara Rp13 miliar.
Perusahaan Spanyol, InmoNarani, mulanya hendak beli negara mikro tersebut.
Tapi kemudian tidak jadi, lantaran perusahaan ini tidak dapat mengumpulkan uang melalui donasi.
5. Tidak diakui oleh PBB
Secara de facto, negara ini diakui oleh Inggris dan Jerman.
Namun tidak demikian PBB.
Konvensi PBB tentang Hukum Laut menyatakan bahwa “pulau-pulau buatan, instalasi, dan bangunan tidak memiliki status pulau. Mereka tidak memiliki laut teritorial sendiri dan keberadaannya tidak mempengaruhi penetapan batas laut territorial, wilayah ekslusif zona ekonomi atau landas kontinen”.
Artinya, Sealand tidak dianggap sebuah negara oleh PBB.