Bahasa berikut ini adalah bahasa yang jumlah penuturnya cukup banyak. Selain itu ada kantong-kantong komunitas pengguna bahasa tersebut.
1. Bahasa Besemah
Bahasa ini tentu saja adalah yang terluas wilayah pemakaiannya di Kota Pagaralam. Di seluruh kecamatan masih dominan penggunaan bahasa ini. Di beberapa kantong atau wilayah perkotaan bahasa ini cukup mendapatkan tekanan dari pemakai bahasa Palembang atau bahkan bahasa Jawa.
Namun, di daerah pedesaan pemakaiannya masih sangat dominan bahkan jadi kebanggaan. Warga desa biasanya bahkan tidak mau berbincang-bincang dengan bahasa daerah lain.
Dari 5 kecamatan di Pagaralam, pengguna bahasa ini merata di seluruh kecamatan. Baik penduduk asli maupun pendatang bisa memahami bahasa ini. Hanya saja untuk pendatang agak sulit untuk fasih karena kekhasan bahasa ini baik dari nada, tekanan, atau istilah yang susah diikuti bukan penutur asli.
BACA JUGA:Kota Pagaralam Untuk Urusan Kasus Stunting Terendah Lho se-Sumsel, Cek Fakta Sebenarnya
2. Bahasa Palembang
Bahasa ini sangat dominan di daerah pasar atau pusat perkotaan. Kampung-kampung di sekitar pusat kota tidak sedikit yang menggunakan bahasa Palembang ini sebagai bahasa komunikasi sehari-hari.
Para pendatang dari wilayah Sumatera Selatan lainnya juga biasanya berkomunikasi dalam bahasa Palembang dengan penduduk asli.
Dengan pendatang yang berbahasa Indonesia, biasanya juga dijawab dengan bahasa Palembang ini. Bahasa ini bagi beberapa intelektual penggiat bahasa Besemah disarankan untuk tidak dipergunakan.
Lebih baik memakai bahasa Besemah saja atau Bahasa Indonesia sekalian saat berbicara dengan para pendatang.
BACA JUGA:Wajib Tau! Pemilik Kartu KIS yang Namanya Ada Disini Bisa Dapat Bansos Rp750.000 Februari 2023
Pemakai bahasa ini banyak terdapat di Kecamatan Pagaralam Utara dan Pagaralam Selatan seperti kawasan Jalan Gunung, Pasar Pagaralam, dan sekitarnya. Sedangkan di kecamatan-kecamatan Dempo tidak begitu banyak.
3. Bahasa Jawa
Penutur bahasa Jawa di Pagaralam cukup besar. Masyarakat keturunan Jawa jumlahnya sangat signifikan di Pagaralam. Menurut perkiraan kasar bisa mencapai 30-35 % jumlah penduduk. Hampir mendekati jumlah suku Besemah.
Meskipun banyak juga mereka yang tidak berkomunikasi sehari-hari dalam bahasa Jawa, tetapi di kampung-kampung tradisional Jawa meskipun di tengah perkotaan warganya masih berkomunikasi memakai bahasa Jawa.