BACA JUGA:Demi Nikahi Pacar, Wanita Bangladesh Ini Nekad Seberangi Sungai Penuh Buaya
Tempat ini dijuluki desa ‘haus suami’ karena mayoritas wanita di sana kesulitan mendapatkan pendamping hidup.
Desa itu bernama Noiva do Cordeiro di Brasil.
Meski ditinggali oleh para perempuan yang masih muda dan cantik, nyatanya hampir sebagian besar perempuan di sana sulit menikah.
Maria Senhorinha de Lima adalah pendiri desa itu.
Ia Ia dulu diusir dari rumah oleh suaminya.
Maria kemudian mencari tanah baru untuk ditinggali.
Ia kemudian mendirikan sebuah desa untuk menyambut para perempuan, yang dijauhi, ibu tunggal, atau perempuan yang kurang beruntung.
Penduduk di Noiva do Cordeiro sebagian besar adalah feminis.
Di desa itu, perempuan melakukan seluruh aktivitas, termasuk yang biasanya dilakukan laki-laki.
Pokoknya, para wanita di sana mengurus seluruh aspek kehidupan, mulai dari bertani, konstruksi, perencanaan, hingga ritual agama.
Secara bersama-sama mereka membangun desa tersebut agar bisa berkembang pesat, meski tanpa bantuan kaum pria.
Mayoritas penduduk di sana memang perempuan, tapi bukan berarti tidak ada laki-lakinya.
Hanya ada sedikit pria di sana, yang merupakan para suami.
Namun, mereka hanya diperbolehkan pulang ke desa itu pada akhir pekan saja.
Biasanya, pria di sana tidak melakukan pekerjaan penting.