LAHAT, PALPRES.COM - Guna lebih meningkatkan produktivitas, pasar, permodalan maupun mengembangkan usaha tani supaya optimal, maka, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura (TPH) dan Peternakan Kabupaten Lahat mengaet pihak Kementerian Pertanian, Supplier dan pelaku usaha.
"Ini tidak lain dalam upaya wilayah Daerah Irigasi/Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP)," sebut Bupati Lahat, Cik Ujang SH diwakili Bupati (Wabup) Lahat, H Haryanto SE MM MBA.
Dengan tujuan, sambung H Haryanto untuk mendukung produktivitas usaha tani, serta memfasilitasi kebutuhan dan pengembangan usaha Kelompok tani di Kabupaten Lahat.
"Sehingga nantinya, produksi baik yang dihasilkan dari areal persawahan mampu meningkatkan pendapatan keluarga," sebutnya.
BACA JUGA:Kabar Gembira! Ada BLT Rp600.000 Cair Selesai Lebaran Bagi Pemilik Kartu BPJS KIS PBI
Ditambahkan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura (TPH) dan Peternakan Lahat, Eti Listina SP MM mengatakan, dengan melihat hasil produk pertanian dan potensi yang ada di Kabupaten Lahat, maka perlu upaya dalam membangun jaringan kemitraan pemasaran dan akses permodalan.
"Semoga dapat terwujudnya akses kerja sama dan kemitraan, antara petani dengan penyedia saprodi lembaga keuangan atau offtaker dan pembeli," ulasnya.
Dirinya menambahkan, tiada lain uoaya peningkatan kapasitas petani dalam menyediakan komoditi yang benilai ekonomis, di daerah guna tercapainya kesejahteraan petani dan keluarganya.
"Sebanyak 40 orang yang terdiri dari beberapa OPD terkait, perbankan, calon pembeli, pengurus gapoktan," tukas Eti Listina.
BACA JUGA:Muba Minim Dokter Hewan, Ini Solusi Dilakukan Dinas TPHP
Sementara itu, Perwakilan Kementerian Pertanian, Ir Pamela Fadilah menerangkan, ini merupakan proyek besar yang kaitannya dengan sektor pertanian.
"Sehingga juga disumbangkan dengan upaya mewujudkan hasil akhir selama lima tahun, selain itu, menghasilkan sektor usaha pertanian yang berkembang dengan baik dan penyuluh berkualitas," urainya.
Dia meminta, tentunya kedepannya dengan nantinya melalui rehabilitasi infrastruktur, akan tercipta aspek manajemen dan kebijakan.
"Pastinya mempengaruhi peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, dalam upaya perbaikan atau penyempurnaan kapasitas," tutup Pamela Fadilah.