PRABUMULIH, PALPRES.COM-Kabar gembira bagi masyarakat Prabumulih karena RSUD Kota Prabumulih saat ini telah ada poliklinik jantung dan pembuluh darah.
Ada pun dokter yang akan menangani pasien tersebut yakni dokter muda dr Muhamad Rizki Fadlan Sp JP.
Bahkan saat launching Senin, 17 April 2023, Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM langsung mencoba melakukan pemeriksaan. Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM mengatakan, sehat adalah segala-galanya dan dia mengucapkan selamat kepada RSUD yang baru melaunching Poli Jantung.
“Tadi kita dengar penjelasan keluarga bisa menjadi dokter bagi keluarga nya sendiri dengan cara buka aplikasi tadi,” terangnya.
Sementara, Direktur RSUD Kota Prabumulih, drg Sri Widiastuti menambahkan, hadirnya layanan ini untuk memberi sumbangsih menekan angka kematian.
BACA JUGA:6 Universitas Terbaik di Provinsi Jambi versi UniRank 2023, Nomor 1 Bukan UNJA
Menurutnya, ada empat penyakit yang bisa kita tangani, seperti kanker, stroke, cuci darah dan poli pelayanan jantung.
"Untuk penanganan penyakit kanker dan stroke, pihaknya melengkapi pemeriksaan jaringan keganasan. Kemudian untuk pelayanan cuci darah dengan menambah pelayanan mulai dari penambahan gedung dan SDM (Sumber Daya Manusia) dan juga membuat Poli pelayanan jantung.
Kami juga sudah lengkapi dengan CT scan canggih dan dokter yang sedang enyam pendidikan. Karena spesialis jantung ini pertama buat kami dan masih sangat awam,” ungkapnya.
Wanita yang menjabat Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Prabumulih menambahkan, Prabumulih sendiri untuk rujukan tertinggi adalah jantung. Dimana 10 menit terlambat menangani maka 10 persen harapan hidup berkurang.
BACA JUGA:Hening, Inilah 3 Daerah Paling Sepi di Provinsi Sumatera Utara, Rumah Warganya Berjauhan
Untuk mengatasinya, ada aplikasi yang akan terhubung ke masyarakat sehingga masyarakat tahu apabila ada serangan jantung dan bisa cepat tertangani.
"Tahun depan, rencananya kita akan mendapatkan alat operasi jantung senilai Rp 25 Miliar dari Kementerian,” bebernya.
Terpisah, dr Muhamad Rizki Fadlan mengatakan, penyakit jantung masih sangat tinggi di Indonesia. Bahkan, penyebab kematian pertama adalah jantung. Tercatat, dari 1990-2019 itu karena adanya keterlambatan penanganan dari penyakit jantung dan pembuluh darah.
“Kita juga sudah bisa download secara gratis di playstore masing-masing aplikasi overview PCI dan care apps,” sebutnya mengaku dengan berbagai peralatan yang ada maka medical check up dan lainnya. Maka pasien tak perlu lagi dke Palembang.