JAKARTA, PALPRES.COM- Tingginya intensitas serangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di tanah Papua beberapa bulan terakhir hingga gugurnya lima prajurit dari Yonif 321/GT akibat penyerangan yang dilakukan oleh KKB pada April 2023 di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Membuat pemerintah mengambil tindakan untuk mengatasi kondisi yang terjadi di Provinsi Papua Pegunungan tersebut.
Hal itu terlihat dari adanya Panglima TNI Laksamana Yudo Margono hadir untuk memimpin rapat soal Papua di Istana Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin pada Rabu 26 April 2023.
“Ya, saya sudah memaparkan terkait masalah di Papua dan ditetapkan statusnya siaga tempur bagi prajurit TNI yang ada di sana (Papua,red),” kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kepada awak media.
BACA JUGA:Tuduh Pengkhianat, 2 Kubu KKB di Papua Saling Serang
Jadi menurut Panglima, itu bukanlah pelaksanaan operasi militer, jadi harus ditekankan lagi siaga tempur. Mengingat, tidak seluruhnya daerah di sana itu kerawanan-nya tinggi, ada daerah-daerah tertentu saja.
"Sekali lagi saya tegaskan, bukan operasi militer, jadi jangan dipelesetkan. Hanya siaga tempur untuk menumbuhkan naluri kewaspadaan bagi para prajurit," tegas Yudo.
Dia menjelaskan, siaga tempur sendiri itu di lakukan untuk anggota TNI yang berjaga di sana. Hanya untuk memperkuat naluri bertempur para prajurit, bilamana ada serangkan dari KKB sendiri.
“Artinya, siaga tempur itu hanya untuk pasukan kita sendiri supaya siaga sewaktu-waktu diserang. TNI ini kan harus selalu siaga pasukan itu," ucapnya.
Selain itu juga, Yudo menerangkan status siaga tempur bukan berarti prajurit TNI akan bertindak menyerang atau ofensif.
"Bukan begitu, kita tetap defensif saja, tapi mereka harus siap karena memang di daerah yang kerawanan-nya tinggi sehingga harus siaga tempur tadi," tutur Yudo.
Diketahui, Panglima TNI Yudi Margono pada 18 April 2023 telah mengumumkan siaga tempur di daerah-daerah yang rawan di Tanah Papua terhadap serangan KKB.